> >

Lupa Mandi Junub, Apakah Puasanya Batal? Ini Kata Ustaz

Tren | 13 Maret 2024, 04:00 WIB
Ilustrasi. Niat dan tata cara mandi wajib setelah haid untuk persiapan Hari Raya Idulfitri (Sumber: iStockphoto/skynesher)
 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana hukumnya jika badan masih dalam kondisi junub namun tetap menjalankan ibadah puasa? Apakah puasanya batal?

Ustaz Muhammad Nur Maulana menyampaikan bahwa mereka yang dalam keadaan junub namun lupa untuk mandi wajib setelah tiba waktu imsak, puasanya tetap sah. Kondisi lupa di sini yang dimaksud adalah tidak disengaja atau ketiduran.

"Tidak batal puasanya," ujar ustaz Maulana saat dihubungi Kompas.com

"Yang berhubungan badan di malam hari, aman. Berarti dia tetap makan tadi pagi (sahur), tapi nanti wajib mandi junub karena kan mau salat subuh," imbuhnya.

Baca Juga: WNA Taiwan Hilang Usai Kapal yang Dinaikinya Terbalik di Kepulauan Seribu, Begini Ciri-cirinya

Ustaz Maulana juga menyampaikan, mandi junub atau mandi wajib juga berlaku bagi orang yang mengalami mimpi basah di siang hari.

"Seseorang yang mimpi basah di siang hari, berarti dia wajib mandi junub, tapi tidak batal puasanya," kata ustaz Maulana.

Dalam mandi junub, ia juga menyarankan masyarakat agar tidak menunda-nunda pelaksanaan mandi junub begitu tahu bahwa dirinya dalam keadaan tidak suci.

"Iya, segera mandi junub, jangan ditunda-tunda karena yang terganggu nanti waktu salat," lanjut dia.

Kriteria orang yang wajib mandi junub

Ada sejumlah hal yang menyebabkan seseorang harus melakukan mandi junub. Yaitu melakukan hubungan suami istri walaupun tidak keluar mani atau keluar mani yang disebabkan hubungan suami istri. Nifas, keluarnya darah dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan.

Kemudian ketika seseorang meninggal dunia, dan meninggalnya bukan mati syahid. Haid bagi perempuan orang yang baru memeluk agama Islam.

Tata cara mandi junub

Menurut syariat Islam, mandi junub atau mandi wajib adalah mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar.

Ada perbedaan tata cara mandi wajib atau mandi junub bagi perempuan dan laki-laki. Meski begitu, penting untuk melakukan mandi junub sesuai urutan tata caranya.

Adab mandi junub untuk laki-laki

  1. Mengawali dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar. Bacaannya yakni, "Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala. (Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala)"
  2. Lalu ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.
  3. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.
  4. Berwudu sebagaimana ketika hendak shalat.
  5. Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali.
  6. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.
  7. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.
  8. Kemudian gosoklah bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.
  9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.

Baca Juga: WNA Taiwan Hilang Usai Kapal yang Dinaikinya Terbalik di Kepulauan Seribu, Begini Ciri-cirinya

Adab mandi junub untuk perempuan

Sementara, tata cara mandi wajib bagi perempuan, yakni:

  1. Membaca niat (menurut para ulama niat itu tempatnya di hati) "Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala. (Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala)"
  2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
  3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
  4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.
  5. Berwudu dengan wudu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.
  6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
  7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya. (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).
  8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU