Jangan Berlebihan! Ini 6 Bahaya Lemak Trans bagi Tubuh
Kesehatan | 8 Maret 2024, 18:25 WIBSelain penyakit jantung, asupan lemak trans berlebih juga bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke. Stroke bisa terjadi bila plak yang terbentuk pada pembuluh darah, terlepas.
Kemudian mengalir ke pembuluh darah otak dan mengakibatkan sumbatan. Ketika hal ini terjadi, aliran darah yang mengirimkan oksigen ke jaringan otak akan terhambat, sehingga jaringan tersebut rusak atau mati.
3. Perburuk diabetes tipe 2
Pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans berkaitan dengan meningkatnya resistensi insulin dan naiknya kadar gula darah. Hal ini dialami terutama oleh penderita obesitas dengan diabetes dan kolesterol tinggi.
Pola makan yang kurang sehat, termasuk yang tinggi lemak trans, diduga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh sehingga risiko diabetes turut meningkat. Hal ini juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya batu empedu.
Selain itu, konsumsi makanan tinggi lemak menjadi salah satu penyebab asam lambung naik.
4. Obesitas
Bahaya lemak jenuh bagi kesehatan selanjutnya adalah dapat meningkatkan risiko obesitas.
Sejumlah makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti pizza, kue panggang, dan makanan yang digoreng, dapat menambah jumlah kalori berlebih dalam tubuh hingga menyebabkan kenaikan berat badan.
Bila hal ini terus berlanjut tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang sehat, seperti olahraga, seseorang berisiko mengalami obesitas (berat badan berlebih).
5. Peradangan
Berdasarkan jurnal JAMA Internal Medicine, bahaya lain dari lemak trans adalah meningkatkan peradangan, risiko kanker, hingga menurunkan kesehatan mental.
Pasalnya, lemak jenuh dapat menirukan perilaku racun bakteri yang dikenal dengan lipopolisakarida. Racun bakteri tersebut dapat menstimulasi imun tubuh dan menyebabkan peradangan.
Baca Juga: Pelbagai Risiko Sedot Lemak yang Wajib Diketahui | SINAU
6. Dampak psikologis
Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan fisik, lemak trans juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, metabolisme tubuh, dan nafsu makan.
Namun, ada pula dugaan bahwa penurunan kesehatan mental tidak hanya berkaitan dengan lemak jenuh tetapi juga makanan olahan lainnya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV