Apa Itu Stunting dan Bagaimana Cara Mencegahnya? Disebut Prabowo dan Ganjar dalam Debat Capres 2024
Tren | 5 Februari 2024, 10:59 WIBStunting disebabkan karena kekurangan gizi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak pada 1000 Hari Pertama Kelahiran atau 2 tahun.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua balita pendek stunting itu. Sehingga perlu dibedakan oleh dokter anak.
Kendati demikian, Kemenkes memastikan anak yang stunting pasti pendek.
Dampak masalah kesehatan ini tidak main-main, stunting dapat menyebabkan gagal tumbuh seperti berat lahir rendah, kecil, pendek dan kurus, serta bisa menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motoric.
Anak yang stunting juga berpotensi mengalami gangguan metabolik pada saat dewasa seperti risiko penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya).
Baca Juga: Panas! Ganjar ke Prabowo: Jadi Bapak Koreksi Pertanyaan Saya ke Bapak?
Gejala Stunting
Berikut gejala atau ciri-ciri stunting pada anak.
1. Pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda
2. Berat badan rendah apabila dibandingkan dengan anak seusianya
3. Sang anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya
4. Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya.
Pencegahan Stunting
Cara mencegah stunting dilakukan dengan memperhatikan asupan gizi ibu ketika mengandung dan bayi yang baru lahir.
Berikut cara mencegah stunting.
1. Para orangtua diharapkan bisa rutin melakukan pemeriksaan kandungan ke fasilitas kesehatan terdekat
2. Ibu rutin mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
3. Ibu memenuhi asupan gizi, seperti protein hewani yang baik bagi tumbuh kembang janin.
4. Remaja putri aktif minum tablet tambah darah 1 tablet seminngu sekali.
5. Pemberian ASI ekslusif pada bayi selama 6 bulan.
6. Bayi di atas enam bulan diberikan konsumsi protein hewani dan tetap melanjutkan ASI.
Penulis : Dian Nita Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV