> >

Apa Itu Emotional Eating? Kenali Dampaknya bagi Kesehatan Fisik dan Mental serta Cara Mengatasinya

Kesehatan | 28 Januari 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi emotional eating. (Sumber: Times of India)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Emotional eating adalah kebiasaan makan yang dilakukan untuk meredakan emosi, baik emosi negatif maupun emosi positif. Orang yang melakukan emotional eating biasanya akan makan lebih banyak dari biasanya, bahkan ketika mereka tidak merasa lapar.

Melansir laman Cleveland Clinic, emotional eating menjadi salah satu mekanisme pertahanan diri dari perasaan tertentu yang muncul dengan cara makan. Keinginan untuk makan ini adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melarikan diri, mematikan perasaan, mengganti, atau melipatgandakan perasaan yang muncul.

Beragam kondisi seperti stres, kecewa, atau cemas akan memicu produksi hormon kortisol di dalam tubuh, sehingga muncul dorongan untuk makan makanan yang manis, berlemak, atau asin, sebagai bentuk pertahanan diri. Kondisi ini membuat seseorang tidak bisa mengontrol keinginannya untuk makan sehingga akan mengalami efek samping tertentu untuk kesehatan, seperti obesitas.

Baca Juga: Sensasi Kehangatan Makan di Rumah Nenek Ada di Uma Oma Blok M

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan emotional eating, antara lain:

1. Faktor Genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada faktor genetik yang dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan emotional eating.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang stres dan penuh tekanan dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan emotional eating.

3. Faktor Psikologis

Orang yang memiliki masalah psikologis, seperti depresi atau kecemasan, lebih berisiko melakukan emotional eating.

Dikutip dari laman Healthline, emotional eating dapat berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.

Dampak negatif emotional eating bagi kesehatan fisik antara lain:

1. Kenaikan berat badan

Emotional eating dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Gangguan pencernaan

Emotional eating dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit atau diare.

3. Masalah kesehatan lainnya

Emotional eating juga dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Dampak negatif emotional eating bagi kesehatan mental antara lain:

1. Rasa bersalah

Orang yang melakukan emotional eating biasanya akan merasa bersalah setelah makan berlebihan.

2. Kecemasan

Emotional eating dapat meningkatkan kecemasan dan stres seseorang.

3. Gangguan makan

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU