Berhentilah Overthinking kalau Tidak Mau Alami 6 Hal Ini
Kesehatan | 8 Januari 2024, 16:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Overthinking adalah kecenderungan untuk memikirkan sesuatu secara berlebihan dan berulang-ulang.
Seseorang yang mengalami overthinking sering kali merasa terjebak dalam pikiran yang tak berujung, terus-menerus menganalisis segala kemungkinan, dan khawatir berlebihan tentang masa depan.
Faktanya, terlalu banyak berpikir, terutama memikirkan hal negatif, hanya akan membuat seseorang stres dan terjebak pada kecemasan.
Dikutip dari laman healthline, overthinking dapat menjadi gejala depresi atau ganguan kecemasan.
Bahkan, overthinking dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik seseorang.
Berikut dampak buruk overthinking bagi kesehatan:
Baca Juga: Ate Roasting Farhat Abbas: Gak Pernah Overthinking Tapi Over PD
1. Stres dan Depresi
Stres adalah salah satu dampak overthinking yang paling umum.
Ketika seseorang overthinking, tubuh akan melepaskan hormon stres, seperti kortisol.
Hormon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, kelelahan, dan gangguan tidur.
Overthinking yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi.
Hal ini karena overthinking dapat membuat seseorang merasa cemas, khawatir, dan pesimis.
Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa putus asa dan kehilangan harapan dalam hidup.
2. Melemahkan Sel Otak
Overthinking dapat menyebabkan sel-sel otak lelah. Kondis ini membuat kamu sulit untuk fokus sehingga tidak mampu menghasilkan ide kreatif lagi.
Overthinking juga dapat memicu stres. Jika hormon stres dikeluarkan terlalu banyak, maka ini dapat merusak dan membunuh sel-sel otak di hipokampus.
Terlalu banyak berpikir dapat mengubah fungsi otak lewat perubahan struktur dan konektivitasnya.
Inilah yang membuat orang-orang overthinking sering kali mengalami masalah gangguan mood.
3. Susah Tidur dan Gangguan Makan
Overthinking bisa membuat orang mengalami susah tidur dan memberikan gangguan pada kontrol nafsu makan.
Bisa jadi seseorang yang mengalaminya tidak punya selera makan atau justru malah makan secara berlebihan.
Gangguan tidur akibat overthinking pada akhirnya juga bisa mengganggu kualitas aktivitas harian dan juga produktivitas kerja.
Orang yang tidak mendapatkan istirahat cukup, lebih sensitif dan mudah marah.
4. Masalah pencernaan
Overthinking dapat menyebabkan stres, yang pada gilirannya mempengaruhi sistem pencernaan Anda.
Paparan stres menyebabkan masalah gastrointestinal seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, perubahan motilitas gastrointestinal dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus.
Baca Juga: Selasa Bahasa: Yuk, Cari Tahu Padanan Kata ''Overthinking" dan Artinya!
5. Masalah pada kulit
Kecemasan, stres, dan pemikiran berlebihan yang terus-menerus memengaruhi kulit.
Stres emosional yang disebabkan oleh kekhawatiran dapat memperburuk sejumlah gangguan kulit seperti psoriasis, dermatitis atopik, pruritus, alopecia, areata dan dermatitis seboroik.
Stres menyebabkan peradangan di dalam tubuh, yang menyebabkan peradangan pada kulit.
Sistem kulit yang saling berhubungan kompleks, sistem endokrin dan sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh stres kronis, memperburuk penyakit kulit.
6. Masalah jantung
Overthinking dapat meningkatkan risiko masalah jantung, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Hal ini karena overthinking dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV