Meteran Token Listrik PLN akan Diganti ke Tipe AMI, Apa Perbedaannya?
Tren | 13 Desember 2023, 15:00 WIBAMI memungkinkan layanan yang lebih fleksibel, di mana pelanggan bebas memilih antara layanan pascabayar atau prabayar.
PLN juga dapat mempercepat recovery time saat terjadi gangguan listrik karena sistem ini terdeteksi secara real-time.
Baca Juga: Daftar Promo 12.12 Makanan dan Minuman Desember 2023, Ada yang Rp12 Saja
Pembacaan Meter Lebih Akurat
Dengan AMI, pembacaan meter oleh petugas PLN dilakukan secara digital, menghilangkan kebutuhan untuk pembacaan manual dan door to door.
Hal ini juga membantu dalam menjaga privasi pelanggan, dengan pembacaan data meter secara real-time dan dari jarak jauh.
Kapan Proses Penggantian dan Berapa Biayanya?
Gregorius menginformasikan bahwa PLN telah melakukan penggantian meteran di 1,2 juta pelanggan yang tersebar di delapan unit induk di berbagai wilayah, termasuk Sumatera Utara, Banten, Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, serta Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat.
Baca Juga: Cara Cek Pelat Nomor secara Online untuk Status Pajak dan Kepemilikan
Penggantian meteran listrik konvensional menjadi AMI akan dilakukan secara bertahap hingga ke seluruh Indonesia, bergantung pada umur fungsi kWh meter.
Penting dicatat bahwa proses penggantian ini tidak dipungut biaya atau gratis bagi pelanggan.
"PLN memastikan penggantiannya sendiri tidak dipungut biaya atau gratis," pungkasnya.
Baca Juga: Cara Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) secara Online Menggunakan e-KTP
PLN berharap dapat meningkatkan kualitas layanan serta mempermudah pengelolaan dan pemantauan konsumsi listrik bagi pelanggan.
Penggunaan AMI juga diharapkan dapat membawa efisiensi operasional dan manfaat lingkungan, sejalan dengan tren global dalam pengelolaan sumber daya energi yang lebih berkelanjutan dan efisien.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV