Sejarah Pulau Galang: Dipakai Kamp Pengungsi Vietnam, Sekarang Diusulkan Jadi Penampungan Rohingya
Tren | 10 Desember 2023, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pulau Galang yang dulu dipakai kamp pengungsi Vietnam, sekarang diusulkan jadi penampungan bagi pengungsi Rohingya. Bagaimana sejarah pulau Galang ini?
Sebelumnya, usulan Pulau Galang sebagai penampungan bagi pengungsi Rohingya ini disampaikan oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
"Dulu pernah kita menjadikan Pulau Galang untuk pengungsi Vietnam. Nanti kita akan bicarakan lagi apa akan seperti itu," kata Wapres dalam keterangan pers usai menghadiri Peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Pembukaan Universitas Indonesia Industrial-Government Expo (UI I-Gov Expo) ke-3 2023, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Selasa (5/12/2023) lalu.
Warpres Ma'ruf mengatakan bahwa harus ada solusi yang tepat bagi para pengungsi Rohingya sebagai bentuk kemanusiaan namun tetap mementingkan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Namun usulan tersebut tidak disetujui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md.
"Enggak (pengungsi Rohingya di pulau Galang), justru jangan sampai seperti Pulau Galang," kata Mahfud usai menggelar rapat membahas pengungsi Rohingya di Kantor Kemenpolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2023), dikutip dari Kompas.com.
Hal senada juga diungkapkan warga sekitar yang merasa keberatan apabila Pulau Galang digunakan sebagai penampungan pengungsi Rohingya.
"Janganlah bang, menyusahkan saja nanti. Kita saja sudah susah tambah susah lagi nanti," kata Amir, salah seorang warga Pulau Galang, dilansir dari Tribun Batam, Jumat (8/12/2023).
Sementara itu, Pemkot Batam siap menjadikan Pulau Galang sebagai lokasi penampungan Rohingya apabila memang gagasan tersebut nantinya direalisasikan oleh pemerintah pusat.
"Pemkot Batam merupakan pemerintah penyelenggara negara di lini terbawah," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam Centre, Kamis (7/12/2023).
Baca Juga: Pandangan Cak Imin soal Pengungsi Rohingya di Aceh
"Artinya, kalau negara sudah memiliki kebijakan seperti itu, kami pemerintah daerah siap melaksanakannya, karena kami yakin pemerintah pusat pasti sudah memikirkannya secara matang dan siap akan konsekuensi yang akan terjadinya ke depan jika benar Pulau Galang dijadikan lokasi penampungan,” imbuhnya.
Lantas, seperti apakah sejarah dari Pulau Galang ini?
Sejarah Pulau Galang
Dilansir dari laman Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Galang, dalam cerita rakyat di masyarakat sekitar, memiliki arti "landasan" dan dikenal sebagai pulau dengan potensi kayu seraya.
Kayu seraya digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat perahu atau kapal berkualitas.
Pulau ini menjadi tempat lahirnya "lancang" (bahtera raja) yang dianggap sebagai milik Sultan Malaka oleh masyarakat setempat, dan dari kisah penciptaan kapal itu kemudian muncul nama Galang sebagai toponimi.
Pulau Galang dan sekitarnya, menurut cerita rakyat di masyarakat setempat, menjadi pusat konsentrasi lanun atau bajak laut dengan kekuatan "luar biasa".
Raja Kecil dari Pagaruyung merupakan satu-satunya yang mampu mengalahkan mereka.
Lanun tersebut dipimpin oleh 7 panglima yang lahir dari 7 perempuan hamil anak pertama, yang menjadi landasan turunnya "lancang" ke laut.
Ketujuh panglima, yang merasa dendam karena ibu mereka dijadikan landasan "lancang", kemudian memiliki sifat pemberani dan tidak pernah putus asa.
Berdasarkan cerita rakyat tersebut, ketujuh panglima galang yang berperan sebagai "koordinator" lanun di sekitar Pulau Galang tersebar di beberapa pulau, termasuk Pulau Abang, Pulau Sembur, Pulau Cate, Pulau Tokok, Pulau Selat Nenek, Pulau Pecung, dan Pulau Panjang.
Baca Juga: Jokowi Sebut Dapat Laporan Terkait Pengungsi Rohingya dan Keterlibatan TPPO
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV