> >

Mengenali Couvade Syndrome, Gejala Kehamilan yang Dialami Calon Ayah

Kesehatan | 2 Desember 2023, 00:00 WIB
Couvade Syndrome atau kehamilan simpatik adalah kondisi di mana seorang pria yang pasangannya sedang hamil mengalami gejala-gejala kehamilan, seperti mual, muntah, kelelahan, dan nyeri punggung.  (Sumber: Dok. Shutterstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Perempuan umumnya akan mengalami gejala-gejala kehamilan, seperti mual, mudah lelah, dan perubahan mood. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul pada masa-masa awal kehamilan.

Namun, gejala serupa disebut bisa juga terjadi pada pasangan, meski tidak semua pria mengalaminya. Gejala kehamilan yang muncul pada pria itu disebut dengan Couvade Syndrome.

Melansir laman National Institutes of Health, Couvade Syndrome atau kehamilan simpatik adalah kondisi di mana seorang pria yang pasangannya sedang hamil mengalami gejala-gejala kehamilan, seperti mual, muntah, kelelahan, dan nyeri punggung.

Sebuah penelitian dari St. George University di London pada para calon ayah, sekitar 20 hingga 80 persen pria di dunia mengalami Couvade Syndrome di trimester pertama dan ketiga selama istrinya hamil. 

Baca Juga: Cara Cek HPHT dan Menghitungnya untuk Mengetahui Usia Kehamilan

Disebutkan pula dalam penelitian itu, kondisi ini terjadi karena hormon dalam tubuh pasangan pria tersebut juga ikut meningkat. Couvade Syndrome juga dapat dipicu oleh faktor psikologis, seperti kecemasan, stres, dan rasa bersalah. 

Pria yang merasa khawatir tentang kehamilan pasangannya atau merasa bersalah karena tidak bisa merasakan kehamilan secara langsung, dapat lebih rentan mengalami Couvade Syndrome.

Gejala Couvade Syndrome dapat bervariasi, dan tidak semua pria yang mengalami kondisi ini akan mengalami semua gejala. 

Ini gejala-gejala yang paling umum Couvade Syndrome:

1. Mual dan muntah
2. Kelelahan
3. Nyeri punggung
4. Perubahan nafsu makan
5. Peningkatan berat badan
6. Peningkatan frekuensi buang air kecil
7. Perubahan suasana hati

Dikutip dari laman Healthline, Couvade Syndrome biasanya didiagnosis berdasarkan gejala yang dialami. Tidak ada tes medis khusus untuk mendiagnosis kondisi ini.

Baca Juga: Marak Pernikahan Dini dan Kehamilan Anak, Bupati Gunungkidul: Dampak Buruk Medsos

Pengobatan Couvade Syndrome berfokus pada manajemen gejala. Dalam kasus yang parah, sindrom ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari pria yang mengalaminya. 

Dalam situasi ini, pria mungkin perlu berkonsultasi dengan terapis untuk mendapatkan bantuan untuk mengatasi kecemasan atau stres yang menjadi penyebab Couvade Syndrome.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Healthline, Mayo Clinic, Kompas.com


TERBARU