> >

Menghirup Gas Helium Berlebihan Bisa Sebabkan Kematian, Waspadai Gejala Keracunan Helium

Kesehatan | 7 November 2023, 13:05 WIB
Ilustrasi tabung isi gas helium. (Sumber: Samuel Ramos/Unsplash.com via kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gas helium kerap digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya mengisi balon udara. Dalam dunia medis, helium digunakan bersama oksigen untuk membantu penderita gangguan pernapasan.

Meski umum digunakan, gas helium dengan kadar dan jumlah yang berlebihan dapat merusak sistem pernafasan. Bahkan, seseorang yang menghirup gas helium secara berlebihan dapat berujung pada kematian.

Dikutip dari laman Healtline, helium adalah unsur kimia berupa gas yang memiliki sifat tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Gas helium mempunyai sifat dasar yang tidak dimiliki unsur gas lainnya.

Baca Juga: Ada Selang ke Tabung Helium, Polisi Uji Toksologi Jenazah Mahasiswi Unair yang Meninggal di Mobil

Menghirup gas helium dalam jumlah sedikit, misalnya pada balon hias, umumnya tidak menyebabkan masalah serius. Manusia dapat kembali bernapas dan beraktivitas normal setelah beberapa waktu.

Kondisi serius biasanya terjadi pada seseorang yang menghirup gas helium dari tangkinya. Berikut bahaya menghirup gas helium yang perlu diwaspadai.

Menghambat Oksigen Menuju Otak

Menghirup helium dalam jumlah banyak atau dengan waktu yang lama akan menghambat aliran oksigen ke dalam otak. Semakin banyak helium yang terhirup, semakin parah kondisi akibat kehilangan oksigen.

Padahal, oksigen diperlukan untuk menunjang kerja otak dan sistem saraf. Tanpa oksigen, sel-sel otak dan sistem saraf akan mati.

Pecah Pembuluh Darah

Menghirup helium dari tangki bertekanan juga dapat menyebabkan emboli atau kondisi ketika gelembung udara menyumbat pembuluh darah. Penyumbatan tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan memicu pendarahan.

Kebocoran Paru-Paru

Helium juga dapat masuk ke dalam paru-paru, sehingga menyebabkan organ vital tersebut mengalami infeksi atau iritasi. Jika dibiarkan, gas helium bisa menyebabkan paru-paru bocor yang ditandai dengan nyeri dada atau bahu yang luar biasa, sesak napas, denyut jantung menjadi cepat, serta kulit berubah warna menjadi kebiru-biruan karena kekurangan oksigen.

Kematian

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU