> >

Kasus Cacar Monyet Meningkat di DKI Jakarta: Penularan melalui Kontak Seksual

Kesehatan | 24 Oktober 2023, 11:06 WIB
Ilustrasi cacar monyet, Ahli menyebut cacar monyet tidak berbahaya dibandingkan wabah lain seperti Covid-19, pes, ebola, sampai cacar. (Sumber: Shutterstock/Berkay Ataseven/Kompas.com)

Individu yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual termasuk dalam kelompok risiko tinggi tertular Mpox.

Virus bahkan dapat memasuki tubuh melalui luka di kulit, permukaan mukosa (seperti mulut, faring, mata, genital, atau anus), serta melalui saluran pernapasan.

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet muncul 1-21 hari setelah terpapar dan dapat bertahan selama 2-4 minggu.

Bahkan lebih lama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.

Gejala yang perlu diwaspadai meliputi ruam, demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Ruam dapat muncul di telapak tangan, tumit, wajah, mulut, dan tenggorokan.

Beberapa pasien juga dapat mengalami ruam dan lesi di area genital dan anus, yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Bertambah, Kemenkes Sebut 6 Pasien adalah Orang dengan HIV

Saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk infeksi Mpox.

Pengobatan yang diberikan bersifat simtomatis dan suportif untuk meredakan gejala.

Pakar kesehatan mencatat bahwa vaksin cacar air (smallpox) dapat digunakan untuk mencegah infeksi Mpox.

Kementerian Kesehatan di Jakarta akan memberikan vaksin ini kepada individu yang berisiko tinggi, meskipun stok vaksin saat ini terbatas dengan hanya 1.000 dosis yang tersedia di Indonesia.

Penulis : Danang Suryo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU