Contoh Susunan Upacara Hari Santri Nasional 2023, Contoh Teks MC dan Sambutan Hari Santri
Tren | 22 Oktober 2023, 08:43 WIBTerima kasih kepada ... (nama pembaca) yang telah memimpin tawasul, mudah-mudahan kita dapat manfaatnya. Aamiin.
Baca Juga: Teks Lirik Lagu Mars Hari Santri Nasional 22 Oktober 45 dan Maknanya
Hadirin yang berbahagia, tiba saatnya kita memasuki acara inti yaitu tausiyah yang akan disampaikan oleh Bapak Ustad ... (nama ustad) kepadanya kami persilahkan.
Terima kasih kepada ustadz ... (nama ustadz) yang telah memberikan ilmunya pada hari ini, semoga kita semua dapat diberikan hikmah dan dapat melaksanakan apa yang sudah disampaikan oleh Beliau.
Alhamdulillah rangkaian acara peringatan Hari Santri Nasional 2023 telah selesai kita lalui bersama, oleh karenanya mari kita tutup acara ini dengan ucapan hamdallah bersama-sama. Alhamdulillah.
Selaku MC saya mohon maaf jika dalam membawakan acara ini terdapat kekeliruan dan kekhilafan, saya mohon ampun.
Wassalamualaikum wr wb.
3. Contoh Sambutan Hari Santri 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hari Santri Nasional adalah momen yang sangat istimewa dalam kehidupan kita sebagai santri. Hari ini, kita berkumpul untuk merayakan peran dan kontribusi luar biasa yang telah diberikan oleh para santri kepada bangsa, agama, dan masyarakat.
Hari ini, kita merayakan semangat, tekad, dan dedikasi kita sebagai generasi penerus Islam yang mampu membawa cahaya kehidupan dan perubahan positif dalam masyarakat.
Santri, saat kita merayakan Hari Santri Nasional, mari kita jadikan momentum ini sebagai refleksi dan dorongan untuk semakin memperkuat semangat kita dalam meniti jalan kehidupan berdasarkan ajaran Islam.
Santri adalah mata air yang mengalirkan ilmu, moral, dan nilai-nilai luhur Islam ke seluruh penjuru dunia. Mari kita bangun semangat ini bersama-sama.
Ada tiga pilar utama yang harus kita pegang teguh dalam menjalani peran sebagai santri:
Pertama, ilmu. Ilmu adalah aset utama kita. Kita adalah generasi penerus yang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dengan ilmu pengetahuan yang benar, mendalam, dan berdasarkan prinsip-prinsip agama. Jadi, pelajarilah ilmu dengan sungguh-sungguh, karena ilmu adalah cahaya yang akan membimbing kita dalam kegelapan.
Kedua, karakter. Karakter yang baik adalah cerminan dari ajaran Islam yang kita pelajari. Kita harus menjadi teladan dalam kejujuran, kebaikan, kerendahan hati, dan kasih sayang. Karakter yang baik adalah modal kita untuk membentuk masyarakat yang lebih adil dan harmonis.
Ketiga, pengabdian. Seorang santri bukan hanya mampu menghafal Al-Qur'an atau kitab-kitab suci lainnya, tapi juga harus mampu mengaplikasikan ajaran-ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Pengabdian kita kepada agama, bangsa, dan masyarakat adalah wujud nyata dari keberhasilan pendidikan kita.
Para santri, kita adalah harapan bangsa ini. Kita adalah ujung tombak perjuangan untuk mewujudkan peradaban yang berlandaskan nilai-nilai agama. Kita adalah pemimpin masa depan yang akan membawa negara ini ke arah yang lebih baik.
Tapi, semangat dan tekad kita tidak boleh hanya terbatas pada Hari Santri Nasional. Setiap hari, setiap saat, kita harus berjuang untuk mencapai tujuan mulia ini.
Kita harus menjadikan ilmu, karakter, dan pengabdian sebagai landasan kuat dalam hidup kita. Kita harus berani berubah, berani berkembang, dan berani membela kebenaran.
Kita harus berani menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan. Kita harus berani untuk berkontribusi dan membantu sesama.
Dengan semangat ini, mari kita berjuang bersama-sama untuk meraih impian kita sebagai santri yang mampu membawa cahaya Islam ke seluruh dunia.
Mari kita berjuang untuk mewujudkan peradaban yang lebih baik, lebih adil, dan lebih berlandaskan nilai-nilai agama.
Terakhir, saya ingin mengingatkan kita semua bahwa perjuangan santri tidak pernah selesai. Mari kita jaga semangat ini, jaga tekad ini, dan jaga kebersamaan kita.
Bersama-sama, kita akan mampu meraih impian kita, dan bersama-sama, kita akan mampu menginspirasi dunia.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV