10 Oktober Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini Tema dan Sejarahnya
Kesehatan | 10 Oktober 2023, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tanggal 10 Oktober 2023 diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day (WMHD). Peringatan mengenai masalah kesehatan jiwa ini terus diperingati dan diatur langsung oleh World Federation Mental Health Day (WFMHD).
Melansir laman World Federation Mental Health, tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023 adalah “Mental Health is a Universal Human Right”. Dalam bahasa Indonesia menjadi “Kesehatan Mental adalah Hak Asasi Manusia Universal”.
Tema ini sejalan dengan dengan prinsip WFMH yang dibentuk pada 1948 lalu. Tema kampanye kesehatan mental pada 2023 ini bertujuan menjadikan kesehatan mental sebagai salah satu kerangka hak asasi manusia.
Baca Juga: 5 Cara Jaga Kesehatan Mental Tanpa Khawatir Kantong Kering
Dengan begitu, aspirasi terhadap kesehatan mental yang sehat diperlukan sebagai hak dasar yang perlu diberikan kepada setiap manusia. Selain menjelaskan hal tersebut, Hari Kesehatan Mental Sedunia juga bertujuan untuk mengajak individu, institusi, komunitas, atau berbagai pemangku kepentingan di seluruh dunia.
Tentu, ini sebagai bagian upaya dari mencapai dan memelihara terpenuhinya kesehatan mental warga dunia. Lalu, bagaimana sejarah peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia?
Sejarah perayaan Hari Kesehatan Mental Sedunia dimulai pada 1992. Kala itu, Richard Hunter selaku Wakil Sekretaris Jenderal WFMH yang menjadi pemrakarsanya.
Perayaan pertama hari kesehatan jiwa yang digelar pada 10 Oktober 1992 ini tidak memiliki tema. Saat itu, opini yang disampaikan adalah hari peringatan ini dilakukan demi menyebarluaskan pembelaan terhadap kesehatan mental secara umum.
Selain itu, bertujuan juga demi mendidik masyarakat dunia agar lebih perhatian terhadap permasalahan tersebut. Kemudian, baru secara khusus mengusung tema “Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia” pada 1994.
Tiga tahun pertama, peringatan ini gencar melakukan siaran visual yang menunjukkan pentingnya kesehatan mental. Hasil positif pun diberikan oleh berbagai negara, sehingga muncul kampanye skala nasional demi menyelesaikan permasalahan yang sama.
World Health Organization (WHO) pun ikut juga mendukung gerakan WFMH. Lebih dari itu, WHO juga turut memberikan sumbangsih demi pengembangan komunikasi dan teknis peringata Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Baca Juga: Jangan Abaikan, Ini 6 Cara Jaga Kesehatan Mental untuk Mahasiswa
Kesehatan mental pada dasarnya dapat mencakup emosional, psikologi, dan hubungan sosial seorang individu. Dari beberapa aspek tersebut, ada beragam pengaruh yang dihasilkan seperti cara berpikir, membuat keputusan, bertindak, dan masih banyak lagi.
Contoh kasus gangguan kesehatan mental dapat dilihat dari seseorang yang mengalami perasaan bersalah berlebihan hingga sedih atau marah secara terus-menerus. Hal ini dapat berakibat buruk untuk psikologi seseorang, bahkan juga kesehatan fisiknya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV