> >

Pakar Sebut Tahi Lalat di Bagian Wajah Tidak Wajib Dihilangkan, Ini Alasannya

Tren | 23 September 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi tahi lalat pada bagian wajah. (Sumber: Tribun News)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar dalam bidang estetika dan anti-penuaan dari Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia, dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM), telah mengemukakan pandangannya mengenai tahi lalat dan kemungkinan penghilangannya. 

Dia menjelaskan bahwa tahi lalat sebenarnya bisa dihilangkan, tetapi tindakan ini tidak selalu diperlukan kecuali jika ada indikasi adanya tanda keganasan.

Menurut Cynthia, jika terdapat tanda-tanda keganasan pada tahi lalat, seperti kanker kulit, ini biasanya dapat dikenali dengan mudah, termasuk munculnya bercak kemerahan pada kulit, kulit menjadi lebih kering dan bersisik, serta rasa gatal yang dapat mengakibatkan kulit mengelupas atau berdarah jika digaruk. 

Namun, jika tidak ada indikasi keganasan, keberadaan tahi lalat umumnya tidak membahayakan kesehatan, tetapi ukuran tahi lalat yang besar bisa memengaruhi rasa percaya diri seseorang sehingga mereka memilih untuk menghilangkannya.

"Kalau tahi lalat tidak wajib diangkat, kalau dia tahi lalat ada indikasi atau tanda-tanda keganasan biasanya perlu pemeriksaan dermatoskop," katanya, Sabtu (23/9).

Cynthia mencatat, kebanyakan pasien yang datang ke klinik adalah perempuan berusia 18-40 tahun yang memiliki alasan estetika untuk menghilangkan tahi lalat mereka, terutama jika tahi lalat tersebut mengganggu penampilan.

Tahi lalat dan tanda lahir yang mencolok di wajah dapat dihilangkan melalui berbagai perawatan, seperti laser picosecond dan elektrokauter (pembedahan), yang tersedia di klinik kecantikan.

Dr. Cynthia menekankan bahwa perawatan laser picosecond relatif cepat dan nyaman, dengan waktu pemulihan yang singkat dibandingkan dengan metode pembedahan. 

Hasil dari perawatan ini termasuk penghilangan tahi lalat pada area tertentu di wajah, serta perubahan warna, pengecilan ukuran, dan penghilangan pigmentasi pada tanda lahir.

Baca Juga: 3 Cara Merawat Infeksi Herpes agar Tak Meninggalkan Bekas Luka

Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU