Amankah Pakai Binder Perata Payudara? Dokter Boyke: Bisa Ubah Bentuk hingga Ganggu Produksi ASI
Beauty and fashion | 23 Agustus 2023, 11:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penggunaan binder atau korset perata payudara kini tengah ramai dibicarakan. Tak sedikit yang menanyakan seberapa aman dan berbahayakan penggunaan binder.
Salah satunya datang dari unggahan di akun X (dulu Twitter). Sejumlah netizen menanyakan apakah binder aman untuk payudara.
“Alasan kalian yang cewe pake perata dada apa sih? Gak engap apa? Itu aman gak sih buay boobs kalian? Kenapa gak Bra aja,” tanya netizen di akun @tanya*******, Senin (21/8/2023).
Baca Juga: Cara Cepat Hilangkan Jerawat Batu: Panduan Efektif untuk Kulit Bebas Jerawat
Spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) dari RS Brawijaya Antasari, Dinda Derdameisya, mengatakan, pemakaian binder perata payudara ini sebenarnya tidak berbahaya asalnya digunakan dengan benar.
Hanya saja, sirkulasi darah di bagian payudara akan terganggu dan membuat pemakainya tidak nyaman.
“Yang pasti tidak nyaman dan sirkulasi aliran darah dan saraf terganggu,” jelas Dinda, Selasa (22/8).
Sementara itu, dokter spesialis kandungan dan seksolog Boyke Dian Nugraha mengatakan bahwa penggunaan binder perata payudara yang salah dapat menyebabkan bentuk payudara berubah.
Pasalnya, binder didesain untuk menekan payudara sehingga pemakaiannya biasanya akan ketat.
“Penggunaan korset perata payudara tetap tidak baik karena memang bisa membuat payudara berubah karena tertekan korset tersebut,” jelas Boyke, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Payudara organ sensitif
Boyke menegaskan, payudara merupakan organ tubuh yang sensitif. Penggunaan perata payudara bisa membuat kulit di area payudara lecet hingga mengganggu produksi air susu ibu (ASI).
Baca Juga: Awas, 4 Kebiasaan Ini Bisa Percepat Tanda Penuaan Dini, Salah Satunya Kebanyakan Scrolling di HP
Payudara memiliki banyak sel dan saraf, termasuk sel penghasil ASI. Ketika payudara tertekan dalam waktu yang lama, maka produksi ASI akan terganggu.
"Karena dokter sendiri kalau ada pasien yang bayinya meninggal akan menyuruh sang ibu untuk membebat payudaranya agar tidak keluar ASI-nya," ungkap Boyke.
Agar penggunaan binder tak menimbulkan masalah serius, Boyke menyarankan untuk tidak memakai binder atau pakaian ketat lain lebih dari 3 jam.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com