3 Faktor yang Memengaruhi Waktu yang Dibutuhkan untuk Menurunkan Berat Badan
Kesehatan | 3 Juli 2023, 15:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tubuh ideal dan sehat merupakan impian semua orang. Tak jarang, sebagian dari kita mungkin sudah berusaha mati-matian untuk menurunkan berat badan.
Lama waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti usia, jenis kelamin, dan defisit kalori.
Berat badan akan turun ketika Anda secara konsisten mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada kalori yang dibakar setiap harinya.
Baca Juga: Hari Donor Darah Sedunia 14 Juni 2023: Sejarah, Cara dan Manfaatnya, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Adapun pembakaran kalori memiliki tiga komponen utama, yaitu:
- Tingkat metabolisme istirahat (resting metabolic rate/RMR), jumlah kalori yang digunakan ketika tubuh mempertahankan fungsi normal tubuh, seperti bernapas dan memompa darah.
- Efek termal makanan (thermic effect of food/TEF), jumlah kalori yang digunakan untuk mencerna dan menyerap makanan.
- Efek termal aktivitas (thermic effect of activity/TEA), jumlah kalori yang digunakan selama beraktivitas dan olahraga.
Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh ketika Puasa, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penurunan Berat Badan
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin berpengaruh karena perempuan dan laki-laki memiliki rasio lemak ke otot yang berbeda. Perempuan biasanya memiliki rasio lemak ke otot lebih besar 5-10 persen dari laki-laki dalam kondisi RMR.
Artinya, perempuan membakar kalori lebih sedikit daripada laki-laki dalam kondisi istirahat. Dengan demikian, laki-laki dapat menurunkan berat badan lebih cepat.
2. Usia
Seiring bertambahnya usia, perubahan komposisi tubuh seperti massa lemak dan otot pun berubah. Massa lemak akan bertambah, sedangkan massa otot berkurang.
Kalori yang dibutuhkan dalam kondisi RMR juga berubah. Orang dewasa di atas 70 tahun memiliki 20-25 persen RMR yang lebih rendah ketimbang orang dewasa muda. Akibatnya, penurunan berat badan pun makin sulit.
3. Defisit kalori
Tingkat defisit kalori berpengaruh pada kecepatan menurunkan berat badan. Misalnya, orang yang mengurangi 500 kalori selama delapan hari, lebih cepat menurunkan berat badan ketimbang mengurangi 200 kalori.
Namun demikian, pastikan untuk tidak membuat defisit kalori terlalu besar untuk menghindari risiko kekurangan nutrisi.
Baca Juga: Berkaca dari Fajri, yuk Mengenal Lebih Jauh Soal Obesitas: Kapan Seseorang Disebut Mengalaminya?
Dilansir Healthline, ahli merekomendasikan penurunan berat badan sebesar 1-3 pon atau 0,45-1,36 kilogram per minggu atau sekitar 1 persen dari berat badan.
Perlu diingat, penurunan berat badan bukan proses linier. Pada beberapa minggu, Anda mungkin dapat menurunkan berat badan secara signifikan, sementara pada minggu-minggu lain hanya sedikit.
Selain itu, pastikan untuk melakukan olahraga secara rutin untuk meningkatkan massa otot, serta menghidrasi tubuh dengan minum air putih yang cukup.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Healthline