Diare Sering Dianggap Sepele, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Kesehatan | 3 Juli 2023, 12:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan buang air besar yang encer dan frekuensi yang meningkat. Penyakit ini seringkali disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa.
Meski demikian, diare bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang lebih serius.
Diare biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, yang kemudian merangsang reaksi tubuh untuk mengeluarkannya melalui tinja.
Baca Juga: 37 Warga di Kebumen Terserang Diare Akut Akibat Pencemaran Bakteri E-Coli
Selain itu, konsumsi makanan dan minuman tertentu juga dapat memicu terjadinya diare, seperti makanan pedas, minuman kopi, atau minuman berkafein lainnya.
Biasanya diare sembuh dalam beberapa hari, namun, jika disebabkan oleh iritasi usus atau gangguan serius lainnya, durasinya bisa berlangsung hingga beberapa minggu.
Gejala Diare
Gejala-gejala yang berhubungan dengan diare meliputi kram atau nyeri perut, kembung, mual, muntah, demam, darah atau lendir dalam tinja, dan kebutuhan mendesak untuk buang air besar.
Sebagaimana dilaporkan Healthline sejumlah kondisi atau keadaan yang bisa menyebabkan diare.
Baca Juga: Sering Alami Sakit Perut Saat Merasa Gugup? Ternyata Ini Penyebabnya…
Beberapa di antaranya meliputi infeksi virus seperti rotavirus dan norovirus, infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli.
Kemudian infeksi parasit, penyakit usus, intoleransi laktosa, reaksi terhadap obat-obatan tertentu, dan pasca operasi kandung empedu atau perut.
Rotavirus, khususnya, adalah penyebab utama diare akut di seluruh dunia, yang bertanggung jawab atas sekitar 40 persen kasus rawat inap anak di bawah usia 5 tahun.
Sebagian besar kematian di seluruh dunia akibat diare disebabkan oleh persediaan air yang terkontaminasi dan sanitasi yang tidak memadai, yang meningkatkan risiko keracunan makanan dan diare.
Diare kronis juga bisa menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit radang usus, memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Baca Juga: 6 Makanan yang Bisa Mengurangi Gangguan Perut Kembung, Diare hingga Keram
Cara Mengatasi Diare
Berikut adalah 5 tips mengatasi diare yang dapat dilakukan di rumah.
Minum banyak cairan
Penting untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dengan minum air putih, jus buah, minuman olahraga, soda tanpa kafein, dan kaldu asin. Pastikan untuk mengonsumsi cairan yang cukup setiap hari.
Diet BRAT
Diet BRAT (pisang, nasi, apel, dan roti panggang) dapat membantu menyerap air dengan lebih baik dan membantu tetap terhidrasi. Makanan ini juga cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh saat mengalami diare.
Minum teh
Beberapa jenis teh seperti teh chamomile dan teh serai diketahui memiliki manfaat untuk penyakit perut seperti diare. Teh chamomile dapat memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan, sementara teh serai dapat membantu meredakan gejala diare.
Hindari latihan berat
Latihan olahraga yang berat dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Istirahatlah dan hindari aktivitas berat yang dapat mengeluarkan banyak kalori tambahan.
Konsultasikan dengan dokter
Jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari, disertai dengan gejala yang parah, atau jika Anda mengalami dehidrasi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan lebih lanjut.
Penting untuk diingat bahwa tips ini tidak menggantikan nasihat medis profesional. Jika diare berlangsung lama atau terjadi dalam kondisi yang serius, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV