> >

Dear Para Orangtua, Jangan Bawa Anak Saksikan Penyembelihan Hewan Kurban ya Efeknya bisa Negatif

Kesehatan | 29 Juni 2023, 10:46 WIB
Momen sapi kurban milik Bupati Cirebon Imron Rosadi yang mengamuk saat akan disembelih di halaman Masjid Agung Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Iduladha 2022, Minggu (10/7/2022). (Sumber: TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Muslim mental health educator Silmy Risman mengimbau orangtua untuk tidak membawa anak-anak menyaksikan penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Iduladha 1444 H/2023.

Silmy menjelaskan bahwa terdapat efek negatif yang muncul ketika anak menyaksikan hewan kurban disembelih, termasuk berdampak pada perkembangan mental anak.

Imbauan ini berlaku bagi orangtua yang memiliki anak di usia dini, atau berusia 0-6 tahun.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Iduladha, Jokowi: dengan Berkurban Mengejawantahkan Rasa Syukur Atas Nikmat Allah

“Semua orangtua yang punya anak kecil atau usia dini, jangan bawa anak-anak untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban,” kata Silmy di Instagram, Rabu (28/6/2023).

“Efeknya bisa sangat negatif bagi kesehatan dan perkembangan mental mereka.”

Dia menjelaskan, otak anak belum mampu membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak nyata. Lulusan psikologi Universitas Indonesia ini juga mengatakan, anak belum bisa memahami tujuan berkurban.

“Tidak bisa dipaksa untuk memahami hal-hal yang tidak mereka pahami,” jelas Silmy.

Tak hanya itu, anak juga merupakan peniru ulung. Ketika seorang anak menyaksikan penyembelihan hewan kurban, tindakan agresif dapat muncul dan anak bisa menjadi lebih kasar.

“Pemaparan terhadap kekejaman seperti ini bisa meningkatkan kekerasan dan tindakan agresif dari diri seorang anak, mereka bisa jadi lebih kasar sama orang-orang sekitarnya, bahkan sama kucing yang ada di dekat rumah,” papar dia.

Baca Juga: Menyembelih Hewan Kurban Masih Bisa Sampai 13 Zulhijah, Begini Bacaan Doanya

Terakhir, anak yang menyaksikan penyembelihan hewan kurban bisa mengalami gangguan kecemasan dan trauma yang menjadi mimpi buruk.

“Jadi, please pahami bahwa ini adalah sesuatu yang tidak bermanfaat untuk anak usia dini,” pungkasnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU