> >

Perlu Diketahui, Ini 5 Efek Samping Obat Antibiotik

Kesehatan | 14 Juni 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi Eksim. Saat terjangkit eksim, kulit mungkin terlihat merah atau iritasi, muncul seperti bercak atau benjolan bersisik, kasar, atau menjadi kering dan gatal. (Sumber: pixabay.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meskipun antibiotik umumnya aman sebagai obat infeksi bakteri, namun perlu Anda diketahui bahwa antibiotik juga memiliki sejumlah efek samping. 

Namun jangan khawatir, efek samping obat ini biasanya ringan. Dikutip dari Medical News Today, efek samping ringan yang ditimbulkan oleh Antibiotik akan berhenti begitu Anda menyelesaikan pengobatan. 

Selain itu juga antibiotik jarang menyebabkan efek samping yang parah atau disebut anafilaksis yaitu diantaranya seperti kesulitan bernapas, nyeri dada,atau tenggorokan terasa mengganjal.

Apa saja efek samping obat antibiotik?

Disari dari Medical News Today dan NHS, berikut berbagai efek samping obat antibiotik:

Masalah pencernaan

Efek samping obat antibiotik pada pencernaan bisa berupa mual, muntah, diare, kembung, kehilangan selera makan, atau kram perut. 

Namun seperti yang sudah disebutkan diatas, sebagian besar orang tidak merasakan efek samping ini lagi apabila sudah menyelesaikan pengobatan. 

Tetapi Anda perlu waspada apabila menyebabkan diare berdarah, sakit perut parah, atau muntah terus-menerus. Anda harus segera berhenti minum obat itu dan beritahu kondisi Anda kepada dokter.

Baca Juga: Penyakit Alergi: Pengertian, Penyebab, Gejala, Efektivitas Loratadine dan Cetirizine

Infeksi Jamur

Walaupun antibiotik bekerja untuk membunuh bakteri yang berbahaya, seringkali bakteri baik yang melindungi tubuh dari infeksi jamur ikut terbunuh dengan kehadiran obat ini.

Hal tersebut bisa mengganggu keseimbangan flora alami tubuh.

Sehingga akibat efek samping obat, Anda bisa mengalami infeksi jamur pada mulut, saluran pencernaan, atau vagina.

Contohnya, infeksi jamur vagina serta sariawan di mulut dan tenggorokan.

Penanganan yang dokter biasa lakukan untuk menangani efek samping tersebut yaitu dengan memberikan obat antijamur, seperti nistatin. 

Interaksi obat

Umumnya ada beberapa obat yang diresepkan dokter yang dibarengi dengan antibiotik tersebut untuk konsumsi pasien. Sehingga obat antibiotik ini bisa berinteraksi dengan obat atau suplemen tertentu yang juga turut dikonsumsi secara bersamaan.

Sebenarnya gejala dari interaksi obat bisanya ringan, namun terkadang bisa berakibat fatal.

Gejala interaksi obat antibiotik meliputi mual, merasa sangat lelah, atau sangat energik. 

Baca Juga: Kata Dokter soal Kebiasaan Minum Kopi Sachet: Takaran dan Efek Sampingnya

Beberapa obat atau suplemen yang bisa berinteraksi dengan obat antibiotik, seperti: 

  • Doxycycline 
  • Erythromycin 
  • Metronidazole 
  • Tinidazole 
  • Isoniazid

Fotosensitivitas

Beberapa obat antibiotik dapat menyebabkan fotosensitivitas, seperti ciprofloxacin, doxycycline, dan levofloxacin. 

Gejala fotosensitivitas, meliputi: 

  • Perubahan warna pada kulit, mirip dengan efek sengatan matahari 
  • Peradangan 
  • Gatal 
  • Lepuh yang gatal 
  • Plak kering pada kulit

Reaksi alergi

Beberapa orang memiliki alergi terhadap obat antibiotik, terutama penisilin dan sefalosporin. 

Dalam kebanyakan kasus, reaksi alergi yang terjadi ringan hingga sedang, meliputi: 

  • Ruam kulit dan gatal 
  • Batuk 
  • Mengi 
  • Tenggorokan terasa mengganjal yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas

Baca Juga: Sebaiknya Kamu Juga Perlu Tahu Efek Samping dari Habbatussauda

Reaksi alergi antibiotik umumnya ringan hingga sedang ini biasanya berhasil diobati dengan mengonsumsi antihistamin. 

Namun dalam kasus yang jarang terjadi, reaksi alergi juga bisa berlangsung parah, yang disebut sebagai anafilaksis, seperti yang sempat disinggung di awal.

Anafilaksis dapat mempengaruhi detak jantung, perasaan gelisah, pembengkakan pada wajah, mengi parah, tekanan darah rendah, dan kejang.

Demikian penjelasan tentang beberapa efek samping dari obat antibiotik, apabila Anda mengalami efek samping yang parah Anda harus segera menghubungi dokter Anda untuk bisa di cek dan mengganti resep Anda.

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Medical News Today, NHS


TERBARU