> >

Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai El Nino yang Bisa Picu Kenaikan Kasus DBD

Kesehatan | 12 Juni 2023, 19:36 WIB
Ilustrasi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai El Nino yang bisa memicu kenaikan kasus demam berdarah dengue atau DBD. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai El Nino yang bisa memicu kenaikan kasus demam berdarah dengue atau DBD.

El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan terjadinya kekeringan.

“Dengan adanya El Nino kita takut kejadiannya meningkat, makanya di awal 2023, kita sudah keluarkan Surat Edaran (SE) untuk mengingatkan seluruh pemerintah daerah. Kita khawatir akan terjadi lonjakan kasus,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam peringatan ASEAN Dengue Day 2023 di Jakarta, Senin (12/6/2023).

Imran menuturkan berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Kemenkes, frekuensi nyamuk menggigit akan meningkat tiga sampai lima kali lebih ganas ketika suhu memanas di atas 35 derajat Celcius.

Dengan kondisi kekeringan yang dibawa oleh El Nino, air-air yang ada di dalam sebuah wadah atau genangan, bisa tidak terganti. 

Hal ini membantu nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD, menemukan tempat berkembang biak atau breeding place.

Baca Juga: El Nino Diprakirakan Terjadi Juli hingga Akhir Tahun, BMKG Imbau Masyarakat Hemat Air

“El Nino ini memang siklus, kita sejak awal tahun sudah menyampaikan ke dinas kesehatan daerah agar berhati-hati. Mereka harus bersiap selalu memonitor bagaimana pemberantasan sarang nyamuknya untuk ditingkatkan,” kata Imran, dikutip dari Antara.

Menurut data kumulatif Kemenkes, sampai dengan minggu ke-22 tahun 2023, sudah ada 35.694 kasus DBD dengan 270 kematian.

Imran mengimbau semua pihak untuk berhati-hati karena kasus dengue banyak ditemukan di usia anak-anak.

Guna mencegah kasus DBD semakin meningkat, Imran menekankan bahwa hal terpenting adalah upaya pencegahan. Saat ini, kata dia, Kemenkes menggencarkan sosialisasi terkait pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Di mana sosialisasi digencarkan melalui kampanye 3M Plus yakni menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas dan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.

“Kalau fogging kami tidak terlalu rekomendasikan karena itu lebih ke arah reaksi. Kalau ada kasus, baru kita fogging. Kalau sekarang yang penting adalah jangan sampai ada jentik nyamuk."

"Kemudian kita sampaikan kalau daerahnya ada banyak tanaman, dianjurkan pakai lotion atau (vaksin) bivalen, hal-hal itu yang melindungi,” katanya.

Baca Juga: Cegah DBD, Ibu Rumah Tangga Di Makassar Diberi Sosialisasi Bahaya Penyakit Itu

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU