Sejarah Hari Tumor Otak Sedunia 2023, Kenali Gejala dan Penyebab yang Jarang Diketahui
Kesehatan | 8 Juni 2023, 06:00 WIBTumor otak dapat muncul dari jaringan otak itu sendiri atau disebabkan oleh penyebaran sel tumor dari bagian tubuh lain.
Penderita tumor otak memiliki peluang besar untuk sembuh apabila tumor ini ditemukan lebih dini atau saat masih dalam stadium awal. Tumor yang sifatnya jinak (stadium I) dapat disembuhkan dengan operasi pengangkatan tumor seluruhnya.
Gejala tumor otak pada setiap orang bisa saja berbeda, hal ini tergantung dari ukuran, lokasi, dan kecepatan pertumbuhannya (ganas atau jinak). Namun secara umum, beberapa gejala awal tumor otak adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala hebat.
- Sering mual dan muntah tanpa alasan yang jelas.
- Kesulitan berbicara.
- Kejang atau sentakan pada tangan, lengan, kaki atau seluruh tubuh.
- Mengalami gangguan penglihatan.
- Mengalami mati rasa pada satu sisi tubuh.
- Merasa kebingungan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Bermasalah dengan ingatan.
- Kehilangan keseimbangan.
Baca Juga: Gejala Tumor Otak yang Tidak Boleh Diabaikan Selain Sakit Kepala
Penyebab Tumor Otak
Tumbuhnya tumor otak disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik di dalam sel otak. Penyebab perubahan genetik ini masih belum diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena tumor otak, yaitu:
1. Paparan radiasi
Orang yang telah terpapar jenis radiasi yang kuat memiliki peningkatan risiko tumor otak. Radiasi kuat ini disebut radiasi pengion.
Radiasinya cukup kuat untuk menyebabkan perubahan DNA pada sel-sel tubuh sehingga dapat memicu tumor atau kanker.
Contoh radiasi pengion termasuk terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker dan paparan radiasi yang disebabkan oleh bom atom.
Tingkat radiasi yang rendah termasuk energi yang berasal dari ponsel dan gelombang radio. Namun, tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa penggunaan ponsel menyebabkan tumor otak.
2. Genetik
Beberapa perubahan DNA yang meningkatkan risiko tumor otak terjadi dalam keluarga. Contohnya termasuk perubahan DNA yang menyebabkan neurofibromatosis 1 dan 2, tuberous sclerosis, sindrom Lynch, dan sindrom Li-Fraumeni.
3. Bahan kimia di rumah atau lingkungan kerja
Paparan pelarut, pestisida, produk minyak, karet, dan vinil klorida dapat meningkatkan risiko terkena tumor otak. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.
4. Medan elektromagnetik
Energi dari saluran listrik atau penggunaan ponsel ternyata berpengaruh pada peningkatan faktor risiko tumor otak pada anak-anak. Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar anak-anak membatasi penggunaan ponsel.
5. Senyawa N-nitroso
Penelitian tentang diet dan suplementasi vitamin menunjukkan bahwa senyawa N-nitroso dapat meningkatkan risiko tumor otak pada anak dan dewasa.
Senyawa N-nitroso biasanya ditemukan di pada daging yang diawetkan, asap rokok, dan kosmetik. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan senyawa N-nitroso dengan peningkatan risiko tumor otak.
Penulis : Dian Nita Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Siloam Hospital/Kompas.com/National Today