Cuaca Panas Landa Indonesia, Ini 7 Penyakit yang Disebabkan Suhu Panas Ekstrem
Kesehatan | 25 April 2023, 10:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa pekan terakhir, Indonesia dilanda cuaca panas yang dirasakan di berbagai daerah. Hal itu dikonfirmasi oleh Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG mencatat wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, menjadi daerah di Indonesia dengan suhu maksimum harian tertinggi pada 17 April 2023 yakni sebesar 37,2 derajat Celsius.
Pada dasarian II April 2023 atau periode 11-20 April, suhu panas di atas 36 derajat Celsius melanda beberapa unit kerja BMKG, seperti di wilayah Stasiun Meteorologi Pangsuma 36,6 derajat Celsius.
Nangapinoh 36,5 derajat Celsius, BMKG Wilayah I 36,5 derajat Celsius, Stasiun Meteorologi Tabelian 36,3 derajat Celsius, Stasiun Meteorologi Tarempa 36,2 derajat Celsius, Stasiun Geofisika Deli Serdang 36,2 derajat Celsius, BMKG Wilayah II 36,2 derajat Celsius, dan Stasiun Klimatologi Banten 36 derajat Celsius.
Baca Juga: Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ternyata Ini 5 Penyebabnya
BMKG menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir.
"Suhu panas ekstrem melanda negara-negara Asia sepekan terakhir. Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas," ujar Plt Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan di Jakarta, Senin, (24/4/2023).
Melansir kemkes.go.id, Selasa (25/4/2023), suhu panas yang menyengat tidak hanya menyebabkan badan menjadi lemas dan tidak nyaman, tetapi juga dapat mengakibatkan tubuh rentan terserang berbagai penyakit.
Hal ini dikarenakan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat akibat pengaruh eksternal mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu yang dapat menyebabkan serangkaian penyakit.
Berikut beberapa penyakit yang disebabkan cuaca panas ekstrem.
1. Sakit Kepala Sebelah (Migrain).
Orang yang terpapar cuaca panas terus menerus dapat menyebabkan sakit kepala sebelah atau migrain.
Sakit kepala yang disebabkan oleh panas mungkin terasa seperti nyeri tumpul dan berdenyut di sekitar pelipis atau di bagian belakang kepala.
2. Panas Dalam
Cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan dehidrasi yang membuat lebih mudah terkena infeksi berbagai virus dan bakteri.
Kekurangan cairan dalam tubuh akan membuat kondisi bibir menjadi pecah-pecah dan berujung pada panas dalam.
Selain itu, jika dibarengi asupan makanan yang kurang bergizi misalnya gorengan atau pedas, maka juga bisa memicu masalah panas dalam.
3. Infeksi Saluran Pernapasan
Beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas dan berdebu memicu infeksi saluran pernapasan.
Oleh karena itu mengendarai kendaraan umum maupun sepeda motor sebaiknya menggunakan masker.
Asap tebal yang ditimbulkan kebakaran hutan akibat cuaca panas dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Baca Juga: Cuaca Panas Terik, BMKG: Puncaknya Suhu Panas Sampai Bulan Oktober
4. Sakit Mata
Kotoran, debu, dan asap yang biasanya terjadi saat cuaca panas bisa memicu berbagai gangguan seperti mata merah, gatal, atau panas.
5. Demam Tinggi
Saat badan terpapar panas terik suhu tubuh akan meningkat dan dapat menyebabkan demam tinggi.
Apabila hal ini tidak ditangani bisa berbahaya dan merusak otak dan organ-organ vital di dalam tubuh.
6. Heat Stroke
Heat stroke adalah kondisi ketika suhu tubuh mengalami peningkatan secara cepat tetapi tidak dibarengi dengan kemampuan tubuh untuk menurunkannya.
Kondisi ini disebabkan oleh paparan cuaca panas sehingga tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Salah satu gejala heat stroke adalah suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41° C dalam 10 sampai 15 menit dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Selain itu, orang yang terserang heat stroke juga dapat mengalami pingsan dan sakit kepala.
7. Dehidrasi dan Iritasi Kulit
Iritasi dapat dikenali dengan kulit yang terasa kering. Adapun dehidrasi biasanya ditandai warna air kencing yang keruh.
Oleh karena itu, saat cuaca panas diimbau untuk selalu menjaga asupan air putih agar terhindar dari dehidrasi.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : kemkes.go.id