> >

Asal Usul Soto Banjar, Kuliner Hasil Percampuran Bumbu dari Berbagai Negara

Cerita rasa | 28 Juli 2022, 07:15 WIB
Ilustrasi - Sejarah kuliner Soto Banjar. (Sumber: kompas.com)

Dan Banjar adalah satu daerah yang juga banyak didatangi oleh para pedagang yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut. 

Hadirnya orang China di di Tanah Banjar, membuat kuliner ini mulai dikenal oleh masyarakat Banjar. Soto yang dibawa oleh orang China kemudian ditiru, dicocokkan, dan dimodifikasi agar sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Penyatuan budaya China dan budaya lokal ini terjadi dari jalur perkawinan antara orang China pendatang dengan masyarakat lokal. Bisa juga dari orang lokal yang bekerja di rumah orang China. 

Selain orang China, ada juga bangsa asing lain yang datang dan menetap di tanah Banjar. Mereka adalah orang Belanda, Arab, dan India. 

Perkumpulan bangsa asing ini kebanyakan menetap di daerah bernama Tatas. Dari sanalah pertemuan berbagai budaya mulai memengaruhi aspek-aspek yang ada di Tanah Banjar, salah satunya kuliner soto.

Akulturasi bumbu

Pertemuan berbagai budaya itu pula yang mendukung terjadinya akulturasi bumbu.

Kuliner sup khas Belanda yang berasal dari bangsa Belanda membawa pengaruh berupa kuah kaldu soto yang bening, menggunakan daun seledri, potongan wortel, kentang, dan tambahan perkedel.

Kemudian, budaya India, membawa pengaruh dari makanan berbumbu kental seperti kare. Dalam hal ini direpresentasikan soto banjar kuah kental yang menggunakan susu evaporasi.

Selanjutnya, bangsa Arab membawa pengaruh berupa penambahan rempah, cengkeh, adas, dan kayu manis. 

Kehadiran ragam budaya tersebut kemudian bertemu dengan budaya Banjar yang menambahkan cita rasa lemak dari kaldu dan susu, serta cita rasa agak manis yang berasal dari kayu manis.

Dari situlah tercipta sajian Soto Banjar yang kerap kita jumpai ketika berkunjung ke daerah Banjar, Kalimantan Selatan.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU