Apa Kabar SUCI IX? Temukan Jawabannya di Sini!
Stand up comedy indonesia | 21 Juni 2020, 15:00 WIBOleh: Admin Instagram SUCI KompasTV
Program Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) sempat mengalami fase hibernasi pada 2019 karena beberapa faktor. Namun, SUCI tahun ini diharapkan dapat kembali membawa angin segar bagi kompetisi lawak tunggal yang sudah berjalan sejak 2011.
SUCI sendiri telah melahirkan delapan komika juara. Bila mengulang kalimat host SUCI setiap grand final, para juara ini bisa dibilang sebagai "tolak ukur komika terbaik Indonesia pada musimnya".
Pada kenyataannya, banyak juara kompetisi ini telah berhasil membangun karir mereka sendiri secara nasional dengan SUCI sebagai pijakan awal.
Oh iya, sebelumnya perlu mimin infokan bahwa SUCI season tahun ke-9 ini kami tulis dan ucapkan menjadi SUCI IX (one-X) biar terkesan agak hipster.
Baca Juga: SUCI 4 - Stand Up Comedy Dodit: PECAH! Saya Jawa, tapi Megang Erat Budaya Eropa
Keyakinan tim akan hype SUCI semakin besar pada season ini karena dipastikan tiga nama besar pendiri komunitas stand up di Indonesia atau istilah kerennya "The Founders", yaitu Ramon.. eh maaf, Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, dan Ernest Prakasa sudah bersedia menjadi juri penentu mic pelunas hutang komika peserta di kompetisi SUCI tahun ini.
SUCI IX Merambah 10 Kota Audisi
Dimulai dari Semarang lalu dituntaskan pada audisi besar kota Jakarta. Dalam kurun waktu dua bulan, para tim telah menginjakkan kaki ke beberapa kota besar Indonesia. Sebanyak 10 kota tersebut merupakan sebuah kabar menggembirakan bagi tim SUCI yang bertugas tahun ini.
Tim kembali ke desain awal protokol audisi season terdahulu, yaitu melibas banyak daerah agar mudah menjaring komika berbakat yang masih belum 'turun gunung' di pelosok negeri.
Namun keputusan mendadak pun tiba, Audisi SUCI Surabaya dan Jakarta terpaksa ditunda setelah delapan kota audisi terselesaikan.
Kabar tersebut diterima oleh mimin serta tim saat tengah mempersiapkan keberangkatan audisi ke Kota Surabaya sambil ngemil pempek kapal selam hasil audisi Kota Palembang. Huhuhu.
Penundaan sendiri terjadi sampai waktu yang tidak bisa dipastikan karena angka positif Covid-19 terus bergerak ke arah kanan.
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV