> >

Opini : Sepuluh Dampak Positif Virus Corona (Sebuah Opini Lepas dari Pengamatan Kehidupan)

Opini | 15 Mei 2020, 13:57 WIB
Sumber : Y. Edward Horas S. “Seorang Pekerja Pemerintahan yang sedang Menjalankan WFH” (Hanyalah manusia yang mampu beradaptasi yang akan kuat bertahan dalam memenangkan pertandingan melawan COVID-19 ini.)

Pengangguran yang terjadi di masyarakat akibat penyakit COVID-19 telah ampuh menggerakkan hati sebagian masyarakat Indonesia yang dalam kondisi sedikit lebih beruntung, untuk menolong mereka para masyarakat yang terdampak. Dari kalangan artis, ada yang mau membantu mempromosikan produk UMKM melalui media sosial yang mereka punyai. Dari warga biasa, ada yang tergerak untuk memberikan makanan gratis kepada masyarakat yang mau tidak mau masih harus bekerja di lapangan. Ada pula yang memberikan makanan gratis kepada pengemudi transportasi online, melalui pesanan makanan yang mereka pesan melalui aplikasi online tersebut. Bukankah itu adalah hal baik yang memang harus kita kerjakan walaupun tidak ada virus ini?

Kreatifitas dalam silahturahmi;

Pernahkah kita berterima kasih kepada para pencipta telepon seluler dan aplikasi rapat online? Ya, merekalah yang telah menolong kita para warga terdampak wabah COVID-19 untuk tetap terus menjaga kontinuitas silahturahmi, baik itu dengan keluarga yang ada di kampung, baik itu dengan rekan sepermainan dan sahabat, ataupun dengan rekan sepekerjaan di kantor. Mereka, para pencipta itu, dari jauh-jauh hari telah berkreatifitas menciptakan fitur silahturahmi online, yang mau tidak mau diakui telah bermanfaat banyak bagi kita saat-saat ini. Jadi tidak ada alasan silahturahmi terputus karena wabah COVID-19, yang ada hanyalah bentuk lain dari silahturahmi, dari semula yang tatap muka secara langsung berubah menjadi tatap muka virtual/online, dan manusia dituntut harus mampu beradaptasi dengan itu.

Adanya transparansi dalam pemerintahan;

Keterbukaan informasi dalam pemerintahan adalah salah satu hal penting dalam menjaga pemerintahan yang menganut asas “Good Governance”. Rakyat juga sangat berhak tahu atas apa yang telah dilakukan pemerintah atas uang mereka yang pemerintah kelola. Di saat wabah COVID-19 ini berlangsung, ada perubahan signifikan dalam penyelenggaraan sosialisasi, diseminasi, dan seminar terkait kebijakan pemerintah, dari yang semula sebagian dilakukan dalam rapat tertutup dengan peserta terbatas, menjadi dilakukan melalui aplikasi rapat online dan disiarkan pada kanal media sosial. Hal ini tentunya adalah baik, karena sangat membantu rakyat untuk mengetahui apa yang telah pekerja mereka lakukan di pemerintahan, sekaligus sangat efektif dalam penyebaran kebijakan pemerintah bagi para rakyat yang hobi bermedia sosial. Selain itu, rekaman dalam media sosial juga dapat diputar berulang-ulang, sehingga tidak ada ketakutan lagi akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti acara tersebut, baik sosialisasi, diseminasi, maupun seminar.

Penghematan anggaran perjalanan dinas dalam pemerintahan;

Anggaran perjalanan dinas pemerintah telah menjadi sorotan oleh masyarakat yang kritis melalui Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), ataupun menjadi salah satu bahan pemeriksaan oleh lembaga pemeriksa keuangan, dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan. Di masa wabah COVID-19 ini yang mengharuskan sebagian kegiatan pemerintahan dilaksanakan secara virtual di rumah, secara tidak langsung telah meniadakan kegiatan perjalanan dinas, yang notabene mengharuskan pegawai untuk keluar rumah dan berinteraksi sosial dengan pegawai yang dituju di lokasi perjalanan dinas. Peniadaan kegiatan ini langsung ditindaklanjuti melalui refocusing kegiatan dan realokasi anggaran, diutamakan untuk kegiatan penanggulangan wabah-COVID 19, jaring pengamanan sosial, dan pemulihan ekonomi masyarakat. Akhirnya, penghematan anggaran perjalanan dinas ini dapat langsung dinikmati oleh masyarakat melalui kegiatan nyata yang dilangsungkan di masyarakat, seperti bantuan langsung tunai, pemeriksaan kesehatan terkait virus Corona, bantuan insentif bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan lain sebagainya.

Potensi kenaikan pendapatan perusahaan di bidang tertentu;

Dalam usaha penanggulanan wabah COVID-19 yang sedang melanda ini, beberapa perusahaan di bidang tertentu berpotensi mendapatkan keuntungan atasnya. Diantaranya dapat dijabarkan sebagai berikut:

Bidang Jaringan Internet,

Kewajiban bekerja dari rumah mengharuskan orang untuk berinteraksi sosial secara virtual melalui jaringan internet. Keluarga yang sedari awal tidak menggunakan internet di rumahnya, mau tidak mau, suka tidak suka, untuk memperlancar pekerjaan mereka, mereka harus memasang jaringan internet di rumahnya. Adanya potensi penambahan permintaan pemasangan instalasi jaringan internet ini, akan berdampak pada kenaikan pendapatan para pengusaha di bidang jaringan internet.

Bidang Ekspedisi,

Larangan untuk keluar rumah semasa wabah COVID-19 melanda, membuat orang harus berpikir lagi bagaimana caranya memenuhi kebutuhan barang-barang ataupun makanan yang menjadi konsumsi dari hari ke sehari. Penggunaan transportasi pengantaran online atau yang dikenal dengan jasa ekspedisi, yang mengantarkan barang dari penjual kepada pembeli, menjadi salah satu solusinya. Hal ini sudah tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan perusahaan penyedia jasa ekspedisi, seiring dengan peningkatan permintaan penggunaan jasa ekspedisi.

Bidang Farmasi,

Meskipun vaksin yang mengobati penyakit COVID-19 belum ditemukan, kebutuhan obat-obatan untuk mendukung penyembuhan dan meningkatkan tingkat imunitas tubuh agar tubuh dapat menghasilkan antibodi yang bertugas melawan virus Corona ini, sudah tentu disediakan oleh perusahaan farmasi. Melihat kondisi yang ada dan peningkatan penderita penyakit COVID-19 yang semakin bertambah dari hari ke hari, membuat permintaan obat peningkatan imunitas tubuh semakin besar, sehingga berpotensi berdampak pada kenaikan penjualan obat oleh perusahaan farmasi dan akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan tersebut.

Manusia dilatih untuk cepat beradaptasi;

Perubahan kondisi yang signifikan yang terjadi akibat dampak wabah penyakit COVID-19, menuntut secara paksa masyarakat untuk cepat beradaptasi dalam segala aspek kehidupan. Tidak ada yang pernah meminta virus Corona ini datang dan menyebar di Indonesia, dan tidak ada juga yang pernah membayangkan harus berdiam diri di dalam rumah dalam kurun waktu yang lama (bahkan orang tipe introvert pun setidaknya tetap harus berinteraksi sosial keluar rumah). Hal ini membuat manusia harus cepat menyesuaikan dirinya dengan keadaan yang berlangsung ini. Keluhan adalah wajar dalam permulaan adaptasi, karena itu salah satu bentuk reaksi manusia atas perbedaan kebiasaan yang dilakukan.

Yang terpenting, hanyalah manusia yang mampu beradaptasi yang akan kuat bertahan dalam memenangkan pertandingan melawan COVID-19 ini.

#Covid-19

#Corona

Penulis : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV


TERBARU