> >

Gagasan Revolusioner AI dan Coding untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia

Opini | 13 November 2024, 19:53 WIB
Seiring dengan pesatnya digitalisasi, coding menjadi ilmu yang dapat dipelajari sejak dini. Anak-anak dan remaja berusia usia 4 hingga 16 tahun sudah bisa mulai mempelajari dasar-dasar coding dan proses coding sederhana. (Sumber: Dok. Koding Next)

Oleh: Gunawan Trihantoro, Sekretaris Forum Kreator Era AI dan SatuPena Jawa Tengah

KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti melontarkan gagasan mata pelajaran kecerdasan buatan (AI) dan coding di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pendidikan berbasis teknologi ini harus tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal.

Karena pembelajaran ini tidak hanya bertujuan menjadikan siswa paham menggunakan teknologi, tetapi juga memiliki karakter dan etika yang kuat.

Baca Juga: [FULL] Wapres Gibran Bicara Penerapan Matematika Sejak TK hingga Targetkan SD-SMP Belajar Coding

Gagasan itu patut diapresiasi karena berakar pada kebutuhan yang relevan dan strategis.

AI dan coding adalah keterampilan inti yang menjadi fondasi berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.

Pandangan tersebut mencerminkan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai moral yang harus dijunjung tinggi dalam pendidikan.

Sehingga siswa tidak hanya menjadi individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungannya.

Dengan mempelajari teknologi tersebut sejak dini, siswa akan memiliki landasan kokoh memahami cara kerja dunia modern.

Coding, misalnya, bukan sekadar kemampuan teknis, tetapi juga cara berpikir yang sistematis, logis, dan kreatif.

Hal ini memungkinkan siswa melihat masalah dari berbagai perspektif dan menemukan solusi yang inovatif. 

Begitu pula dengan AI, yang tidak hanya mengenalkan siswa pada teknologi canggih, tetapi juga memberi wawasan tentang bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara etis dan bermanfaat bagi masyarakat.

Terlebih di era digital yang terus berkembang pesat ini, pendidikan tak lagi hanya fokus pada pembelajaran konvensional. 

Teknologi yang semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan, kini menjadi komponen kunci membangun generasi yang siap bersaing secara global.

Melalui kebijakan itu kita menyaksikan upaya pemerintah menjawab tantangan revolusi industri 4.0, sekaligus mempersiapkan generasi muda agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga inovator di bidangnya.

Baca Juga: Canggih! Begini Penampakan Robot AI dalam Konferensi Kecerdasan Buatan di Tiongkok

Salah satu elemen penting yang ditekankan dalam gagasan ini adalah kesiapan guru.

Guru perlu melihat inisiatif ini sebagai peluang untuk meningkatkan kompetensi mereka.

Sehingga guru bisa memiliki kemampuan pedagogi yang relevan untuk menyampaikan materi kepada siswa secara menarik dan efektif.

Guru juga dapat berperan sebagai agen transformasi yang membawa dampak positif bagi generasi mendatang.

Maka keberhasilan inisiatif ini bergantung pada pelatihan guru yang mumpuni.

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU