> >

Pilkada dan Penguatan Daerah

Opini | 10 November 2024, 06:05 WIB
Ilustrasi: kotak suara Pilkada. (Sumber: KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD)

Ada beberapa program yang terus dikembangkan untuk meningkatkan SDM Trenggalek, seperti program beasiswa STEM, hibah tanah untuk kampus (UINSA Saintek, Matching fund dan riset).

Lalu 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) untuk penurunan stunting, skill set certification, good governance based on public satisfaction, masyarakat dapat memberi rating kepada PNS dan akan mempengaruhi TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai), sehat dibayar (kebalikan dari BPJS, bersifat preventif, orang dengan gaya hidup sehat diberi insentif), dan sekolah bagi perempuan dan kelompok rentan.

Akses kepada disabilitas akan dibuka seluas-luasnya, dan akan mendapatkan layanan pendidikan gratis. Juga membangun transfortasi publik yang aman, nyaman, dan ramah untuk lansia, anak-anak, dan kaum difabel. 

Mall Pelayanan Publik (MPP), bukan hanya untuk warga yang tinggal di sekitar perkotaan. Tetapi juga dibuka untuk warga di kampung-kampung yang jauh dari akses pelayanan publik, dengan cara Ipin - Syah berkantor atau menginap di desa. MPP online juga disiapkan. 

Kawal Program Makan Siang Bergizi Gratis

Ipin-Syah akan mengawal program makan siang bergizi gratis dari pemerintah pusat, agar transformasi ekonomi dan sosial berjalan baik. Dan memastikan pelaksanaannya akan melibatkan UMKM. Bahan-bahannya harus lokal. Tidak mencari untung, apalagi sampai ada korupsi. 

Bagi Ipin-Syah, mengawal kebijakan-kebijakan Prabowo Subianto, merupakan kehormatan dan bentuk pengabdian pada masyarakat, bangsa, dan negara.

Ketiga, Komitmen Implementasikan Net Zero Carbon Emission (NZCE). Kepemimpinan transformatif di daerah, perlu inovasi yang kuat, kreativitas yang tinggi, dan imaginasi yang kokoh untuk memastikan program-program dan kebijakan-kebijakan yang diambil memiliki nilai kemanfaatan bagi masyarakat, disaat yang sama produk-produk yang diciptakan dan dihasilkan bisa membawa kesejahteraan, juga tidak merusak lingkungan. 

Untuk menciptakan dan menghadirkan desa yang bersih, maka tersedia program adipura desa - RT, replanting green belt, replanting coral reef, penurunan GRK (Gas Rumah Kaca), green infrastructure dan penerapan secara berkelanjutan konsep smart mobility, dan transfer anggaran kabupaten berbasis Ekologi (TAKE). 

Hasilnya indeks kualitas lingkungan hidup meningkat, penghargaan nirwasitra tantra atau green leadership sebagai 1 dari 9 Kabupaten/kota se Indonesia, didapatkan oleh Kabupaten Trenggalek.

Trenggalek mengalami banyak perubahan dan lompatan-lompatan pembangunan di segala bidang. Ini bisa terlihat dari meningkatnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Trenggalek dari tahun 2020 hingga 2023. 

Indeks pembangunan ekonomi inklusi dari (5.4%) menjadi (5.7%), laju pertumbuhan ekonomi dari (- 2.17%) meningkat menjadi (4.92%), PDRB per capita dari 26 juta menjadi 30.6 juta, Gini rasio dari (0.38%) menjadi (0.33%), persentase kemiskinan dari (11.62%) berkurang menjadi (10.63%), dengan catatan kemiskinan ekstrem 0%.

Tingkat pengangguran terbuka dari (4.11%) menjadi (4.52%), dan berada di bawah rata rata provinsi (4.88%), turun dari tahun sebelumnya (5.37%), dan sempat terjadi kenaikan, dikarenakan pasca covid banyak pegawai beralih menjadi wiraswasta (mempersiapkan usaha dihitung pengangguran terbuka), spent of money tourist dari (200 ribu) menjadi (434 ribu). 

Indeks desa membangun dari (0.72%) naik menjadi  (0.79%), indeks reformasi birokrasi dari (66.91%) meningkat menjadi (78.24%), indeks pembangunan manusia dari (69.74%) mencapai (71.96%), indeks pembangunan gender dari (92.93%) menjadi (92.57%), dengan catatan angka harapan hidup perempuan lebih tinggi, karena banyak lansia perempuan, tingkat pendidikan formalnya rendah dan daya beli rendah.

Green city index dari (53.63%) naik menjadi (73.56%), dengan catatan indeks ini gabungan dari indeks resiko bencana, indeks kalitas lingkungan hidup dan indeks layanan infrastruktur.

Banyak catatan positif apa yang telah diraih oleh Ipin-Syah ketika menjabat sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah selama kurang lebih 3 tahun terakhir. Namun juga masih ada cerita kekurangan yang perlu dikoreksi dan perbaiki. 

Tak banyak anak muda yang ingin susah-susah dan berdarah-darah membangun daerah. Tapi tidak dengan pasangan Ipin-Syah. Mereka pasangan serasi dan punya chemistry, dan sangat layak untuk memimpin kembali Trenggalek ke depan. Bukankah begitu?

Penulis : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU