> >

Isu Intervensi di Balik Batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia

Opini | 8 April 2023, 07:15 WIB
Logo Piala Dunia U20 yang sedianya akan berlangsung di Indonesia, 20 Mei-11 Juni 2023. FIFA akhirnya mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. (Sumber: kemenpora.go.id)

Penulis: Julius Sumant (Senior Journalist KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Duka atas batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia masih menggantung di wajah Garuda Muda, pelatih dan ofisial, serta insan sepak bola Tanah Air. Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahkan merasa perlu memberi semangat langsung pada Timnas Indonesia U20 yang sedang patah hati.

Meski jadwal penyelenggaraan Piala Dunia U20 tinggal kurang dari dua bulan, pro-kontra soal keikutsertaan Timnas Israel bereskalasi menjadi polemik level nasional berkat penolakan sejumlah tokoh berpengaruh.

Yang paling jadi sorotan publik adalah penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang masing-masing wilayahnya menjadi tuan rumah. 

Awalnya, FIFA bereaksi dengan membatalkan drawing yang seharusnya digelar 31 Maret 2023 di Bali. Di tengah ketidakpastian nasib Indonesia sebagai tuan rumah, Presiden Jokwoi mengeluarkan penyataan yang memberi jaminan keamanan bagi Timnas Israel.

Jokowi juga mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk melobi langsung Presiden FIFA Gianni Infantino di Qatar. Upaya lobi gagal. FIFA mengeluarkan keputusan membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah.

Baca Juga: Jika Ditunjuk FIFA, PSSI Tegaskan Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17

Sepulang dari Qatar, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaitkan penolakan tim Israel dengan alasan pembatalan oleh FIFA.

"Kembali FIFA ini otoritas tertinggi sepak bola di dunia. Tentu dengan segala keberatan-keberatan yang sudah disampaikan, tentu FIFA melihat ini sebuah, kalau dibilang sebuah intervensi," kata Erick Thohir (31/3).

Otoritas Negara vs FIFA

Penolakan terhadap Timnas Israel untuk ikut serta dalam Piala Dunia U20 di Indonesia merefleksikan kuatnya pandangan realis dalam kasus ini. Dalam studi hubungan internasional, pandangan realis mendasarkan pengambilan kebijakan (decision making policy) pada 3 prinsip utama.

Pertama, politik internasional dipandang bersifat anarki. Kedua, negara adalah aktor utama politik internasional. Ketiga, negara bertindak rasional seseuai kepentingan nasionalnya. 

Pandangan realis ini tampaknya yang mendominasi sentimen publik maupun para pengambil kebijakan di berbagai level terkait keikutsertaan Timnas Israel.

Meski sebagian tak menolak karena kehadiran Israel bagian dari agenda FIFA, namun tak sedikit dari sekelompok elit dan ormas mengambil posisi menolak secara terbuka, baik atas alasan konstitusi maupun elektoral. 

Tak hanya menimbulkan polarisasi di sekitar kutub pro olah raga dan kutub kontra Timnas Israel, isu Israel yang sensitif juga membuat gamang para pengambil kebijakan.

Hal itu tampak dari maju-mundur upaya melobi FIFA dengan syarat-syarat tertentu. Saking rumitnya isu Israel, malah muncul pula spekulasi situasi sengaja digantung agar FIFA saja yang nantinya mengambil keputusan dan dengan sendirinya mengakhiri polemik domestik.

Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha sampai menegaskan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 murni keputusan tunggal FIFA. Ia membantah isu pembatalan karena inisiatif PSSI maupun pemerintah.

Di luar bantahan PSSI, kegamangan pejabat dan politisi dalam menyikapi Timnas Israel U20 berikut kaitannya dengan isu penjajahan Israel terhadap Palestina menempati salah satu piramida tertinggi kepentingan nasional.

Dalam konteks yang sama, pandangan realis ini nyatanya mendapat tantangan dari perspektif lain: transnasionalisme, yang mengakar pada tradisi perspektif neoliberal dalam hubungan internasional.

Sentimen penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel di dalam negeri berhadap-hadapan dengan reaksi FIFA yang banyak dinilai sebagai kekuatan non-negara yang pengaruhnya mampu menandingi negara.

Baca Juga: Indonesia Lolos dari Sanksi Berat FIFA Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Transnasionalisasi Sepak Bola

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU