> >

Melunjaknya Harga Masker, Curiga Hanya Motif Ekploitasi Momen

Cerita indonesia | 7 Februari 2020, 05:15 WIB
Warga membeli masker dalam jumlah banyak dari sebuah apotek di daerah Akihabara Tokyo, Jepang, (Sumber: AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

JAKARTA, KOMPASTV - Meningkatnya kekuatiran penduduk dunia akan bahaya virus corona, ketersediaan masker di pasar mulai langka.

Meski indonesia belum terdeteksi masuk daftar penyebaran virus corona namun stok penjualan maskernya malah mulai terbatas.

Para pedagang di Pasar Pramuka mengaku stok ketersediaan masker mulai terbatas akibat langkanya pasokan dari distributor sebagian toko bahkan kehabisan stok sama sekali sehingga harganya pun melejit bahkan hingga ratusan kali lipat.

“Pas corona datang sebulan pada beli aja sekarang bahkan udah 2 jutaan mahal” Ujar Penjual di Pasar Pramuka.

Masker khusus pencegahan penyebaran virus respirator atau n95 kini diisukan mulai dijual hampir 2 juta rupiah dari harga normalnya 200 ribu rupiah per kotak atau isi 10 pcs.

Tidak hanya masker jenis n95 semua jenis masker harganya naik mendadak. Seperti masker bedah yang kini dijual seharga 50 ribu rupiah perkotak dengan isi 20 pcs padahal harga normalnya hanya sekitar 9 ribu rupiah sementara untuk isi 50 pcs menjadi 175 ribu rupiah dari harga normal hanya 20 ribu rupiah.

Ketua pengurus harian YLKI Tulus Abadi mengaku wajar hal itu merupakan hukum pasar dimana ada permintaan yang sangat tinggi dan harga jadi naik untuk komoditas apapun. Namun jika mencari untung sebesar-besarnya hingga tidak rasional karena suatu wabah, maka hal itu diniliai tidak bermoral.

“tapi jadi tindakan tidak bermoral jika menjadikan suatu wabah kemudian cari untung sebesar besarnya. tidak rasional dari sisi yang tidak wajar. kita minta ada kenaikan tapi jangan eksploitasi momen dengan harga yang tidak wajar” Ujar Tulus.

Lanjutnya pihak terkait harus turun tangan untuk memonitor pasar terkait stok masker.

Hukum pasar memang tergantung pada supply demand. Namun bila mengambil untung berlebihan apalagi dalam situasi buruk menyangkut jiwa justru merupakan praktik dagang yang tidak etis dilakukan.

Penulis : Theo-Reza

Sumber : Kompas TV


TERBARU