Intip Nushabad, Kota Bawah Tanah Rahasia di Iran
Sinau | 9 November 2021, 15:12 WIBISFAHAN, KOMPAS.TV - Di Nushabad, kota di provinsi Isfahan, Iran terdapat kota bawah tanah rahasia yang dibangun ratusan tahun lalu.
Kota bawah tanah ini dihubungkan lewat sistem terowongan yang kompleks.
Kota bawah tanah ini dibangun seawalnya pada masa Kekaisaran Sasaniyah, antara 224 hingga 651 Masehi.
Setelah itu, kota bawah tanah Nushabad atau juga dikenal sebagai Ouyi tetap difungsikan dan dikembangkan. Para arkeolog menemukan bukti bahwa kota ini masih digunakan pada masa Dinasti Qajar (1789–1925).
Melansir Heritage Daily, para arkeolog menemukan jasad manusia, perkakas tanah liat, serta peralatan batu dari era Sasaniyah, Ilkhanat, serta Safawiyah.
Baca Juga: 3 Hari Terjebak Banjir di Garasi Bawah Tanah, Lelaki di Zhengzhou China Ini Akhirnya Selamat
Temuan benda-benda dari berbagai masa membuat kota bawah tanah Nushabad diduga tetap digunakan selama berabad-abad.
Ilmuwan menemukan bahwa Nushabad terdiri dari tiga level ketinggian. Bagian terdalam mencapai kedalaman 16 meter.
Tiga level itu dihubungkan dengan saluran vertikal maupun horisontal yang juga berfungsi sebagai ventilasi.
Kota bawah tanah ini mencakup area seluas 3,7 akre atau 1,5 hektare.
Para arkeolog menduga kota bawah tanah ini dibangun sebagai persembunyian jika ada serangan.
Selain itu, cuaca panas di wilayah ini juga membuatnya bisa jadi perlindungan dari hawa panas.
Kota bawah tanah Nushabad pun memiliki sistem terowongan kompleks seperti labirin dengan banyak jalan buntu. Hal ini dapat menyulitkan penyerang apabila berhasil memasukinya.
Selain itu, jalan masuk ke Nushabad juga cukup tersembunyi. Kota bawah tanah ini baru ditemukan kembali ketika seorang warga sedang menggali selokan menemukan terowongan.
Kota bawah tanah Nushabad memiliki sejumlah jalan masuk yang disembunyikan. Jalan-jalan ini tersembunyi di rumah, masjid, kastil, hingga selokan.
Baca Juga: Sandby Borg: Misteri Pembantaian Sadis di Swedia Kuno yang Bingungkan Arkeolog
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV