5 Permainan Tradisional Indonesia Tanpa Alat, Seru Dimainkan Beramai-ramai, Favoritmu yang Mana?
Cerita indonesia | 18 Juni 2021, 09:48 WIBPermainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913.
Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus.
Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing.
Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya.
Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang.
4. Ular naga
“Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari. Umpan yang lezat, itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang”.
Nyanyian tersebut merupakan nyanyian khas dalam permainan tradisional ular naga.
Kenapa dinamai ular naga, karena dalam permainan ini pemainnya membentuk barisan yang panjang seperti ular.
Cara bermain permainan ini dimulai dari 2 orang yang membentuk gapura (kedua tangan pemain saling berpegangan di atas kepala) untuk dilewati barisan ular sambil bernyanyi lagu khas ular naga panjang.
Kemudian, dua orang yang menjaga jalan menangkap satu orang dari barisan ular yang melewatinya saat lagu habis.
Lalu, yang terperangkap tersebut memilih akan mengikuti tim A atau tim B. Setelah habis semua barisan ular, selanjutnya dimulailah perebutan anggota yaitu saling tangkap antar teman yang berbeda tim.
5. ABC Lima Dasar
ABC Lima Dasar adalah permainan tradisional tanpa alat yang dapat dengan mudah dimainkan oleh dua orang atau lebih.
Pemain secara serentak menunjukkan jari-jarinya, bebas berapa jari dari kedua tangan yang mereka inginkan.
Kemudian jumlah jemari yang muncul dihitung dan dilihat alfabet apa yang ada di urutan angka tersebut.
Misalnya jumlah jari yang menucul ada lima, maka alfabetnya adalah "E". Lalu setiap pemain harus menyebutkan nama yang disepkati sebeumnya, seperti naman buah, hewan, negara, dan sebagainya yang dimulai dengan huruf tersebut.
Orang yang menyebutkan sedikit nama, atau tak bisa menyebutkan nama dari huruf yang muncul dianggap kalah.
Bermain dengan mainan-mainan tradisional memiliki banyak manfaat untuk anak. Berikut ini beberapa di antaranya, meningkatkan intuisi, melatih kemampuan berkomunikasi. merangsang kreativitas anak, menyehatkan badan, mengurangi risiko stres pada anak dan sebagainya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV