Satu WNI Terluka dalam Ledakan di Beirut, Lebanon
Kompas dunia | 5 Agustus 2020, 10:33 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) terluka dalam ledakan dahsyat yang mengguncang Ibu Kota Lebanon, Beirut, pada Selasa (4/8/2020).
Setidaknya 78 orang meninggal dunia dan lebih dari 4.000 lainnya luka-luka.
Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah.
Teuku menyampaikan bahwa kondisi satu orang WNI yang mengalami luka sudah stabil.
Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Beirut, Rumah Eks PM Lebanon Rusak Berat
"Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan. Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan. Yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter rumah sakit dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut," kata Faizasyah yang dilansir dari kompas.com, Rabu (5/8/2020).
Korban luka dari Indonesia merupakan pekerja migran. Di Lebanon, terdapat total 1.447 WNI, 213 di antaranya masyarakat dan keluarga besar KBRI serta 1,234 TNI anggota kontingen Garuda.
Secara terpisah, seorang mahasiswa Indonesia bernama Fitrah Alif melalui akun Twitternya menulis,
Baca Juga: Pemerintah Lebanon Telusuri Pihak yang Bertanggung Jawab Ledakan Amonium Nitrat di Beirut
"65 mahasiswa terpantau aman lagi pada rebahan di kasur asrama masing-masing."
"Saya lagi di asrama di kota Tripoli, sekitar 80 kilometer dari Beirut dan tidak terasa guncangan, namun teman yang tinggalnya 8 km dari titik ledak, dia merasa seperti gempa, terasa getarannya," kata Fitrah kepada BBC Indonesia.
#Lebanon #Beirut #LedakanLebanon
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV