> >

Dokter Sebut Virus Corona Bisa Menular Lewat Kentut, Ini Penjelasannya

Kompas dunia | 19 April 2020, 14:06 WIB
Virus Corona (Sumber: kompas.com)

AUSTRALIA, KOMPAS TV - Penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19 disebut-sebut dapat menular dengan cara baru, yakni melalui seseorang yang buang angin atau kentut.

Adalah dokter sekaligus presenter CBBC, Xander Vam Tulleken, yang kembali mengatakan cara penularan baru Covid-19 tersebut.

Dia mengatakan hal itu berdasarkan penemuan seorang dokter asal Australia, Andy Tagg. Diketahui, Tagg menyebut kentut dapat menjadi cara penularan baru virus corona.

Baca Juga: Jubir Pemerintah: Pasien Sembuh Tidak Akan Menularkan Virus Corona

Tagg mengklaim berdasarkan penelitian terbarunya 55 persen pasien Covid-19 terdapat virus di fesesnya. Ia menambahkan, tes terbaru menunjukkan bahwa proses kentut dapat menyebarkan serbuk kotoran dalam jarak panjang.

Pusat kontrol dan pencegahan penyakit di China juga mengumumkan bahwa pemakaian celana bisa menjadi batasan yang efektif dalam mencegah virus corona yang mungkin tersebar saat kentut. 

Dikhawatirkan, saat seseorang tak memakai celana, jika produksi gas dalam jumlah besar terjadi dan seseorang berdiri di dekatnya, dapat terjadi penularan virus.

"Mungkin saja virus SARS-CoV-2 dapat menular melalui besarnya tekanan gas. Kita butuh bukti lebih banyak. Tapi, ingat untuk selalu memakai celana," ujar dokter Tagg.

Dikutip dari laman Daily Star, peneliti sudah membuktikan bahwa virus corona jenis SARS-CoV-2 itu bisa muncul di feses atau kotoran manusia. 

Baca Juga: Penelitian Terbaru: Pasien Covid-19 yang Sembuh Berpotensi Menderita Kerusakan Tubuh

Karena itu, dokter kemudian mengimbau agar masyarakat mewaspadai penularan virus itu melalui partikel kecil di feses.

Sejauh ini, penyebaran virus corona atau Covid-19 yang sudah terbukti yakni ketika droplet atau percikan air liur seseorang yang terinfeksi atau positif menempel di tangan orang lain. 

ketika tangan yang mengandung virus itu menyentuh area wajah, virus bisa terhirup ke hidung dan masuk ke saluran pernapasan sehingga memicu penyakit Covid-19.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU