> >

Minyak Anjlok Ditambah Corona, Arab Saudi Akhirnya Rilis Surat Utang hingga 40 Tahun

Kompas dunia | 16 April 2020, 21:46 WIB
Suasana saat Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi memberikan keterangan pers di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Selasa (28/2/2017). Pertemuan ini untuk membahas kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 lalu. (Sumber: KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

KOMPAS.TV - Keuangan Arab Saudi tengah bergejolak di tengah anjloknya harga minyak dan wabah virus corona (Covid-19).

Kondisi tersebut membuat Arab Saudi resmi merilis surat utang alias obligasi Eurobond.

Sejumlah negara di kawasan Timur Tengah sebelumnya juga telah terlebih dahulu menerbitkan surat utang.

Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Kemenag Persiapkan Layanan Haji 2020 di Indonesia dan Arab Saudi

"(Arab Saudi) tidak punya pilihan lain kecuali meminjam dari pasar obligasi. Imbas harga minyak yang rendah dan sebentar lagi produksi juga lebih rendah, serta paket dukungan ekonomi yang diterapkan, defisit, dan kewajiban pembiayaan pemerintah melonjak," kata Richard Segal, analis senior di Manulife Investment di London seperti dikutip dari Al Jazeera via Kompas.com, Kamis (16/4/2020).

Obligasi tersebut diluncurkan pada Rabu (15/4/2020) waktu setempat. Nilai pemesanan telah menembus lebih dari 42 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 660,4 triliun (kurs Rp 15.725 per dollar AS).

Arab Saudi menawarkan obligasi dollar AS tiga bagian dengan tenor masing-masing 5,5 tahun; 10,5 tahun; dan 40 tahun.

Bertindak sebagai pengelola penjualan obligasi tersebut adalah Citigroup Inc, Goldman Sachs Group Inc, dan HSBC Holdings Plc.

Sebelumnya, Qatar dan Abud Dhabi juga telah menerbitkan obligasi global dengan perolehan dana sekitar 17 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 267,3 triliun.

Kemudian, Israel pun pada awal bulan ini menerbitkan obligasi dengan perolehan dana 5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 78,5 triliun.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU