> >

Muncul Hantavirus di China, Kenali Gejala, Proses Penularan dan Vaksinnya

Kompas dunia | 25 Maret 2020, 14:39 WIB
Ilustrasi virus (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Infeksi hanta menyebabkan Haemorrhagic Fever and Renal Syndrome (HFRS) dan Haemorrhagic Pulmonary Syndrome (HPS) pada manusia.

Baca Juga: Gejala Baru Virus Corona: Mendadak Tak Bisa Cium Bau dan Rasa

Akibatnya, penderita akan mengalami gangguan kesehatan dapat berupa kelainan ginjal dan paru-paru. Infeksi ini mengakibatkan gangguan bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara berkembang. Masa inkubasi penyakit hanta berkisar antara 2 sampai 8 minggu.

Akibat kelainan itu, orang yang terpapar virus itu akan mengalami demam, bintik perdarahan pada muka, sakit kepala, kemudian hipotensi, oliguria (sedikit buang air kecil), lalu diuretik (sering buang air kecil). Angka kematian dapat mencapai 12 persen.

Proses Penularan

Penularan hantavirus ke manusia dapat terjadi baik melalui kontak dengan hewan reservoir rodensia yang terinfeksi maupun kontak dengan ekskresinya seperti saliva, urine, atau feses.

Penularan pada manusia juga dapat terjadi melalui aerosol dari debu atau benda-benda yang telah terkontaminasi oleh urine dan feses rodensia yang mengandung hantavirus.

Penularan dari manusia ke manusia juga belum pernah dilaporkan. Periode viremia hantavirus pada manusia sangat singkat sehingga sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam darah.

Baca Juga: Muncul Hantavirus di China, Apa Itu Hantavirus?

Penyebaran infeksi hantavirus dengan gejala klinis pada manusia ini banyak ditemukan di China dan Korea.

China merupakan negara terendemis untuk penyakit hanta, hal ini terlihat dari laporan yang menyatakan bahwa 70-90 persen kasus infeksi hanta di dunia terjadi di China, sedangkan urutan kedua terdapat di Korea hingga tahun 1996.

Vaksin

Pemberian vaksinasi telah dimulai tahun 1991 di Korea, yang berdampak sangat signifikan dengan penurunan kasus yang sangat drastis pada tahun 1998.
Vaksin

Vaksinasi dinilai masih efektif untuk pencegahan infeksi hantavirus sehingga telah dikembangkan vaksin multivalent rekombinan yang terdiri dari beberapa strain/serotype hantavirus yang dapat mencegah infeksi hantavirus.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU