Israel Kembali Serang Lebanon, Dua Orang Tewas Termasuk Satu Anak
Kompas dunia | 22 Maret 2025, 22:30 WIB
BEIRUT, KOMPAS.TV — Israel kembali menyerang Lebanon sebagai balasan atas roket yang menargetkan Israel, Sabtu (22/3/2025). Serangan ini menewaskan dua orang, termasuk seorang anak. Serangan ini merupakan baku tembak terberat sejak gencatan senjata disepakati dengan kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
Sebelumnya, roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel untuk kedua kalinya sejak Desember. Saling serang ini memicu kekhawatiran tentang apakah gencatan senjata yang rapuh itu akan bertahan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan sebelumnya. Mereka mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen pada gencatan senjata dan menuduh melakukan lebih banyak serangan kepada Lebanon.
Israel telah mengatakan bahwa pihaknya akan menanggapi dengan keras serangan Sabtu dini hari dari Lebanon, ketika roket ditembakkan ke Israel utara. Militer Israel mengatakan roket yang dicegat tersebut menargetkan kota Metula di Israel.
Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan Udara di Perbatasan Suriah-Lebanon, Tuduh Hizbullah Selundupkan Senjata
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan di desa selatan Touline juga melukai delapan orang lainnya.
Hizbullah mulai meluncurkan roket, pesawat nirawak, dan rudal ke Israel sehari setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
Konflik Israel-Hizbullah memuncak menjadi perang habis-habisan pada bulan September ketika Israel melakukan gelombang serangan udara besar-besaran dan menewaskan sebagian besar pemimpin senior kelompok militan tersebut. Pertempuran tersebut menewaskan lebih dari 4.000 orang di Lebanon dan membuat sekitar 60.000 warga Israel mengungsi.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada bulan November, pasukan Israel seharusnya mundur dari seluruh wilayah Lebanon paling lambat akhir Januari. Batas waktu tersebut kemudian diperpanjang hingga 18 Februari berdasarkan kesepakatan antara Lebanon dan Israel.
Namun sejak saat itu, Israel tetap berada di lima lokasi di Lebanon, di seberang komunitas di Israel utara, dan telah melakukan puluhan serangan udara di Lebanon selatan dan timur, dengan mengatakan bahwa mereka menyerang Hizbullah.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press