Israel Kembali Luncurkan Serangan Darat ke Gaza, Duduki Sebagian Wilayah Kunci
Kompas dunia | 20 Maret 2025, 11:39 WIB
TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel meluncurkan serangan darat perdana ke Gaza setelah gencatan senjata dengan Hamas hancur.
Militer Israel pada Rabu (19/3/2025) mengungkapkan telah meluncurkan "aktivitas darat yang ditargetkan" di Gaza, di mana sekitar 2,3 juta warga Palestina terjebak di tengah serangan udara dan darat serta blokade bantuan kemanusiaan dan listrik.
Israel juga mengungkapkan telah menduduki sebagian wilayah kunci di Gaza.
Serangan darat tersebut diluncurkan hanya selang sehari usai Israel melancarkan serangan udara yang menewaskan lebih dari 400 orang, sebagian merupakan wanita dan anak-anak.
Serangan mematikan pada Selasa (18/3/2025) dini hari itu pun menghancurkan gencatan senjata berusia dua bulan yang mulai berlaku 19 Januari lalu.
Gencatan senjata sedianya diimplementasikan dalam tiga tahapan yang meliputi penghentian perang serta penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza.
Namun, Israel menolak melaksanakan tahap kedua dan menuntut periode tahap pertama diperpanjang.
Sedangkan Hamas ingin gencatan senjata berlanjut ke tahap kedua seperti yang sudah disepakati sebelumnya. Pelanggaran-pelanggaran kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan Israel dibalas Hamas dengan menunda pembebasan tawanan.
Baca Juga: Staf PBB Asal Bulgaria Terbunuh Serangan Israel di Gaza, Sekjen PBB Desak Penyelidikan Menyeluruh
Hamas menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membatalkan gencatan senjata dan menempatkan para tawanan pada “risiko nasib yang tak diketahui”.
Dikutip dari CNN, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan tentara mereka memulai aktivitas di selatan dan tengah Gaza.
“Itu dilakukan dalam upaya memperluas zona keamanan dan menciptakan daerah penyangga parsial antara Gaza utara dan selatan,” katanya.
“Sebagian besar kegiatan darat, pasukan memperluas kendali mereka lebih jauh ke pusat Koridor Netzarim,” tambahnya.
Hamas menegaskan serangan terbaru Israel merupakan pelanggaran baru dan berbahaya bagi kesepakatan gencatan senjata.
Kelompok perlawanan itu menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani dengan Israel pada Januari.
Menurut juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmout Basal, serangan Israel pada Rabu menyebabkan 70 orang tewas di seluruh Gaza.
Sebanyak 50 orang tewas di Gaza tengah dan utara, sedangkan 20 lainnya di Rafah dan Khan Younis.
Sementara di Beit Lahia, 24 orang terbunuh setelah serangan udara Israel menghantam sebuah rumah duka.
Baca Juga: Sekjen PBB Kecam Israel yang Rusak Gencatan Senjata dan Bunuh 400 Orang di Gaza: Saya Marah
Menurut Bashal, sebanyak 21 orang lainnya, termasuk enam anak-anak, terbunuh dalam serangan ke pemukiman Al-Sabra.
Pertahanan sipil lebih lanjut memperingatkan akan datangnya bencana kelaparan, karena blokade bantuan kemanusiaan Israel selama hampir tiga pekan, memperburuk kondisi yang sudah buruk di Gaza.
“Kita berada di ambang bencana keaparan yang mengancam penduduk Gaza,” ujarnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, CNN