Pembajakan Kereta Pakistan: Milisi Tahan Sandera dengan Pengebom Bunuh Diri, Tentara Tak Berkutik
Kompas dunia | 13 Maret 2025, 07:42 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.TV -Pembajakan dan penyanderaan kereta api di Distik Bolan, Provinsi Balochistan, Pakistan dilaporkan masih berlangsung hingga Rabu (12/3/2025).
Pasukan Pakistan tidak bisa meluncurkan operasi penyelamatan karena terhalang penyandera yang mengenakan rompi bom bunuh diri.
Sekitar 250 sandera dilaporkan masih tertahan di dalam kereta api bersama milisi.
Kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA) menuntut otoritas Pakistan membebaskan anggotanya yang dipenjara sebagai ganti pembebasan sandera.
Penyanderaan ini berlangung sejak Selasa (11/3/2025) ketika milisi meledakkan rel yang dilalui kereta Jafer Express di pedalaman Provinsi Balochistan.
Kereta yang dibajak dilaporkan membawa sembilan gerbong dan mengangkut total sekitar 450 orang.
Pejabat keamanan Pakistan menyatakan, pihak berwenang telah menyelamatkan setidaknya 190 sandera.
Kebanyakan sandera yang dibebaskan adalah anak-anak dan perempuan.
Baca Juga: Pasukan Pakistan Berhasil Bebaskan 150 Sandera, 27 Militan Tewas dalam Operasi Penyelamatan
Otoritas Pakistan menyebut setidaknya 30 milisi terbunuh selama baku tembak di lokasi penyanderaan. Sejumlah tentara Pakistan juga dilaporkan terbunuh.
Otoritas terkait menyebut sebagain kereta yang dibajak masih berada di dalam terowongan.
Masinis dilaporkan terluka, sedangkan petugas keamanan kereta tidak diketahui nasibnya.
Tentara dan paramiliter Pakistan menghindari pertempuran berskala besar mengingat adanya pengebom bunuh diri di dalam gerbong.
Milisi penyandera disebut membarikade diri di dalam kereta bersama sandera.
Pihak BLA mengingatkan pemerintah Pakistan, nyawa para sandera terancam jika pemerintah enggan berunding.
BLA mengaku siap membebaskan sandera jika pemerintah membebaskan anggotanya yang dipenjara.
Provinsi Balochistan, tempat penyanderaan terjadi, selama ini dikenal sebagai sarang kelompok separatis di Pakistan.
Kelompok separatis menuntut otonomi lebih besar dari pemerintah pusat dan pengelolaan sumber daya alam di wilayah tersebut.
Analis keamanan asal Islamabad, Syed Muhammad Ali menyebut peristiwa penyanderaan ini dapat menurunkan dukungan untuk separatis karena menyerang warga sipil.
Usai gagal merugikan Tentara Nasional Pakistan di Balochistan, BLA mengganti targetnya dari militer ke warga sipil tak bersenjata.
"Ini mungkin bisa menarik perhatian publik dan media secara instan, tetapi ini bisa menurunkan dukungan mereka di kalangan sipil yang selama ini menjadi tujuan mereka," kata Ali dikutip Associated Press.
Baca Juga: Kelompok Bersenjata Bunuh 20 Penambang di Balochistan Pakistan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV