> >

Trump Berubah Arah, Tunda Penerapan Tarif bagi Sebagian Produk Meksiko dan Kanada

Kompas dunia | 7 Maret 2025, 14:39 WIB
Trump Berubah Arah Tunda Penerapan Tarif bagi Sebagian Produk Meksiko dan Kanada
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjuk reporter dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri India Narendra Modi di Gedung Putih, Washington, 13 Februari 2025. (Sumber: Ben Curtis/Associated Press)

 

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Donald Trump pada Kamis (6/3/2025) menunda penerapan kebijakan tarif 25 persen pada banyak produk impor dari Meksiko dan beberapa dari Kanada, selama sebulan.

Keputusan ini diambil di tengah kekhawatiran munculnya dampak ekonomi yang meluas akibat perang dagang. 

Gedung Putih bersikeras bahwa kebijakan tarif yang mereka lakukan bertujuan untuk menghentikan penyelundupan fentanil. Namun tarif yang diusulkan Trump telah merusak kemitraan perdagangan di kawasan Amerika Utara yang telah berlangsung selama puluhan tahun. 

Rencana tarif Trump juga telah menyebabkan pasar saham anjlok dan membuat konsumen AS khawatir.

Selain klaimnya tentang fentanil, Trump bersikeras bahwa tarif dapat diselesaikan dengan memperbaiki defisit perdagangan.

Ia menekankan saat berpidato di Ruang Oval bahwa ia masih berencana untuk mengenakan tarif "timbal balik" mulai 2 April mendatang.

"Sebagian besar tarif berlaku pada tanggal 2 April," kata Trump sebelum menandatangani perintah tersebut.

"Saat ini, kami memiliki beberapa tarif sementara dan tarif kecil, relatif kecil, meskipun jumlahnya banyak jika dikaitkan dengan Meksiko dan Kanada," tambahnya.

Trump mengatakan ia tidak bermaksud memperpanjang pengecualian tarif 25 persen untuk mobil selama sebulan lagi.

Impor dari Meksiko yang mematuhi pakta perdagangan United States–Mexico–Canada Agreement (USMCA) 2020 akan dikecualikan dari tarif 25 persen selama sebulan, menurut perintah yang ditandatangani Trump.

Baca Juga: Menlu China Kecam Kebijakan Tarif Trump: AS Balas Kebaikan dengan Kejahatan

Impor terkait otomotif dari Kanada yang mematuhi kesepakatan dagang juga akan terhindar dari tarif 25 persen selama sebulan.

Sementara potasium yang diimpor petani AS dari Kanada akan dikenakan tarif sebesar 10 persen, tarif yang sama dengan tarif yang ingin ditetapkan Trump untuk produk energi Kanada.

Sekitar 62 persen impor dari Kanada berkemungkinan masih akan menghadapi tarif baru karena tidak mematuhi USMCA. Informasi ini diungkapkan seorang pejabat Gedung Putih yang meminta identitasnya dirahasiakan. 

“Setengah impor dari Meksiko yang tidak mematuhi USCMA juga akan dikenakan pajak berdasarkan perintah yang ditandatangani oleh Trump,” kata pejabat tersebut, seperti dikutip dari The Associated Press.

Tanggapan Meksiko

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah berencana untuk mengumumkan tindakan pembalasan pada Minggu (9/3/2025).

Tetapi kemudian Trump memujinya karena dianggap telah membuat kemajuan dalam isu imigrasi ilegal dan penyelundupan narkoba, dan menjadikannya alasan penundaan penerapan tarif yang awalnya ditetapkan mulai berlaku penuh pada Februari ini.

"Saya melakukan ini sebagai bentuk akomodasi, dan sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden Sheinbaum," kata Trump di Truth Social. 

"Hubungan kami sangat baik, dan kami bekerja keras, bersama-sama, di perbatasan," ujarnya. 

Tindakan Trump juga sedikit mencairkan hubungan dengan Kanada, setelah tarif balasan awal sebesar 21 miliar dolar AS untuk barang-barang AS.

Pemerintah AS mengatakan telah menangguhkan gelombang kedua tarif balasan atas barang-barang AS tambahan senilai 87 miliar dolar AS. 

Ancaman tarif Trump yang hilang dan timbul, telah menurunkan kepercayaan konsumen, dan membuat banyak bisnis dalam suasana yang tidak pasti. Hal itu dipandang dapat menunda perekrutan dan investasi.

Pasar saham utama AS sempat bangkit dari posisi terendah setelah Menteri Perdagangan Howard Lutnick memberikan pratinjau jeda selama sebulan di CNBC pada Kamis. 

Penurunan signifikan yang sudah terlihat minggu ini berlanjut dalam waktu satu jam. Indeks saham S&P 500 telah jatuh di bawah posisi sebelum Trump terpilih.

Sheinbaum mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa dia dan Trump telah berkomunikasi melalui telepon dan pembicaraan mereka berlangsung dengan sangat baik dan penuh rasa hormat. 

Dia mengatakan mereka sepakat bahwa kerja dan kolaborasi kedua negara telah membuahkan hasil yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: China, Kanada, dan Meksiko Langsung Balas Perang Tarif Trump

Hubungan AS dan Kanada Tetap Dingin

Namun, hubungan antara AS dan Kanada tetap dingin karena kebijakan tarif Trump.

Seorang pejabat senior pemerintah Kanada mengatakan panggilan telepon antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Trump pada Rabu (5/3/2025), berlangsung panas.

Trump disebut menggunakan kata-kata kasar saat mengeluhkan proteksi Kanada terhadap industri susunya. 

Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang untuk berbicara di depan umum tentang panggilan telepon tersebut, mengatakan Trudeau tidak menggunakan kata-kata kasar.

Perdana Menteri Ontario Doug Ford, pemimpin provinsi terpadat di Kanada, mengatakan mulai Senin (10/3/2025), provinsi tersebut akan mengenakan biaya 25 persen lebih tinggi untuk listrik yang dikirim ke 1,5 juta warga AS, sebagai balasan terhadap rencana tarif Trump.

Ontario menyediakan listrik untuk negara-negara bagian AS yaitu Minnesota, New York, dan Michigan.

"Semua masalah dengan Presiden Trump ini kacau balau," kata Ford pada Kamis.

"Penangguhan ini, kita sudah pernah membahasnya sebelumnya. Dia masih mengancam akan mengenakan tarif pada tanggal 2 April."

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Associated Press


TERBARU