> >

Hacker Korea Utara Dituduh Lakukan Pencurian Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah, Sabet Rp23,8 Triliun

Kompas dunia | 23 Februari 2025, 15:05 WIB
Hacker Korea Utara Dituduh Lakukan Pencurian Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah Sabet Rp238 Triliun
Ilustrasi hacker. (Sumber: Kompas.com)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Hacker Korea Utara disebut telah melakukan pencurian kripto terbesar sepanjang sejarah.

Bybit, yang merupakan salah satu bursa mata uang kripto terbesar di dunia, telah menjadi korban peretasan USD1,46 miliar atau setara Rp 23,8 triliun.

Lazarus Group, yang merupakan kelompok hacker yang didukung Korea Utara diduga berada di balik pencurian tersebut.

Baca Juga: Alasan Netanyahu Tak Bebaskan Tahanan Palestina, Merasa Dipermalukan Hamas

Dikutip dari Chosun Ilbo, Minggu (23/2/2025), CEO Bybit Ben Zhou mengonfirmasikan adanya pelanggaran pada 21 Februari pada postingannya di media sosial X.

Ia mengatakan bahwa seorang peretas telah mengaambilalih salah satu dompet Etherium offline milik Bybit.

Aset yang dicuri, terutama Ethereum dan derivatifnya, pertama-tama ditransfer ke salah satu dompet sebelum disebarkan ke lebih dari 40 dompet terpisah.

Jumlah pencurian tersebut melewati sebanyak USD611 juta (Rp9,9 triliun) dari Poly Network pada 2021, yang sebelumnya merupakan pencurian kripto terbesar.

Pakar keamanan Blockchain telah mengidentifikasi Lazarus Group, organisasi peretasan di bawah Biro Umum Pengintaian Korut, sebagai kemungkinan pelakunya.

Analis Blockchain ZachXBT mengatakan ia telah memberikan bukti yang menghubungkan serangan itu dengan Lazarus, dengan mengutip pola konsisten dengan serangan siber Korea Utara baru-baru ini.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Chosun Ilbo


TERBARU