> >

Pemerintahan Trump Pangkas USAID, Ribuan Pegawai Dipaksa Cuti

Kompas dunia | 8 Februari 2025, 01:05 WIB
Pemerintahan Trump Pangkas USAID Ribuan Pegawai Dipaksa Cuti
Para demonstran dan anggota parlemen berunjuk rasa menentang Presiden Donald Trump dan sekutunya Elon Musk saat mereka mengganggu pemerintah federal, termasuk membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS, yang mengelola bantuan asing yang disetujui oleh Kongres, di Capitol Hill di Washington, Rabu, 5 Februari 2025. (Sumber: AP Photo/J. Scott Applewhite)

WASHINGTON, KOMPAS.TV Pemerintahan Presiden Donald Trump mulai memberlakukan cuti paksa bagi sebagian besar pegawai lembaga pembangunan internasional Amerika Serikat (USAID) pada Jumat (7/2/2025). Ini merupakan bagian dari kebijakan pemangkasan besar-besaran terhadap lembaga tersebut. Langkah ini menuai kritik dan gugatan hukum dari asosiasi pegawai federal yang menilai keputusan tersebut ilegal tanpa persetujuan Kongres.

Di bawah rencana pemerintah, USAID akan dikurangi hingga menyisakan kurang dari 300 pegawai dari ribuan yang sebelumnya bekerja di lembaga itu. 

Dilansir dari The Associated Press, tiga sumber dari USAID, yang berbicara dengan syarat anonim, mengungkapkan bahwa kebijakan ini telah disampaikan kepada pejabat senior USAID dalam pertemuan tertutup pada Kamis (6/2/2025).

Baca Juga: Demokrat Akan Gugat Rencana Trump Bubarkan USAID ke Pengadilan: Kami Hadapi Krisis Konstitusional

USAID sebelumnya mempekerjakan lebih dari 8.000 staf tetap dan kontraktor, ditambah sekitar 5.000 pegawai lokal di berbagai negara. 

Kebijakan pemangkasan ini menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan program bantuan luar negeri, meskipun pemerintah mengeklaim beberapa program yang dianggap krusial akan tetap berjalan.

Hampir semua pegawai USAID yang bertugas di luar negeri diperintahkan untuk kembali ke Amerika Serikat dalam waktu 30 hari, dengan biaya perjalanan dan relokasi ditanggung pemerintah. 

Pegawai yang ingin bertahan lebih lama harus mengajukan izin khusus atau menanggung biaya mereka sendiri, sesuai pemberitahuan di situs resmi USAID pada Kamis malam.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dalam kunjungannya ke Republik Dominika pada Kamis, menegaskan bahwa AS tetap akan memberikan bantuan luar negeri. 

“Tapi ini akan menjadi bantuan yang masuk akal dan selaras dengan kepentingan nasional kami,” ujarnya kepada awak media.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU