Wapres Filipina Siap Hadapi Pemakzulan, Masih Bungkam soal Opsi Pengunduran Diri
Kompas dunia | 7 Februari 2025, 16:37 WIB
MANILA, KOMPAS.TV — Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengatakan pada Jumat (7/2/2025) bahwa pengacaranya tengah mempersiapkan pertarungan hukum dalam persidangan pemakzulannya.
Tetapi, ia menolak mengatakan apakah akan mempertimbangkan opsi pengunduran diri, sehingga dapat mencegah kemungkinan hukuman yang akan menghalanginya mencalonkan diri sebagai presiden di masa mendatang.
"Kami masih terlalu jauh dari masalah-masalah itu," katanya. Ia menambahkan bahwa sejumlah besar pengacara telah menyatakan akan membelanya dalam kasus pemakzulan ini.
Ia menyatakan kembali bahwa ia terbuka untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2028. Namun demikian, kini popularitasnya diketahui telah menurun dalam survei independen, meski ia masih dianggap sebagai calon presiden terkemuka.
"Kami serius mempertimbangkannya tetapi sulit untuk memutuskan tanpa angka-angka," katanya.
Baca Juga: Reaksi Sekutu Wapres Sara Duterte Usai Dimakzulkan DPR Filipina: Akan Dihadapi dengan Senyuman
Sara Duterte berbicara untuk pertama kalinya sejak parlemen memakzulkannya pada Rabu atas serangkaian tuduhan pidana, termasuk merencanakan pembunuhan Presiden Ferdinand Marcos Jr., yang sekali lagi dibantahnya. Marcos adalah calon wakil presidennya dalam pemilihan umum 2022, tetapi mereka kemudian berselisih paham.
Pada konferensi pers, Sara Duterte menggarisbawahi kesulitan ekonomi dan mengatakan kehidupan warga Filipina kini menjadi jauh lebih buruk karena biaya hidup yang meroket.
"Tuhan selamatkan Filipina," kata Sara Duterte seperti dikutip dari The Associated Press. Ia kemudian meminta para pendukungnya untuk menggunakan media sosial guna mengekspresikan sentimen mereka, alih-alih menggelar protes jalanan.
Menurut para pendukung petisi pemakzulannya, kasus pemakzulan ini difokuskan pada dugaan ancaman terhadap Marcos, penyimpangan dalam penggunaan dana jabatan, dan kegagalan Duterte untuk melawan agresi China di Laut China Selatan yang disengketakan. Senat akan menangani kasus tersebut saat bersidang lagi pada bulan Juni mendatang.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Associated Press