> >

Korea Selatan Blokir AI China DeepSeek karena Ancaman Keamanan

Kompas dunia | 6 Februari 2025, 17:54 WIB
Korea Selatan Blokir AI China DeepSeek karena Ancaman Keamanan
Halaman aplikasi telepon pintar DeepSeek terlihat di layar telepon pintar di Beijing, Selasa, 28 Januari 2025. (Sumber: AP Photo/Andy Wong)

SEOUL, KOMPAS.TV — Pemerintah Korea Selatan berencana memblokir akses ke layanan kecerdasan buatan (AI) DeepSeek asal China di kalangan pejabat negara, menurut seorang pejabat Kementerian Keuangan, Kamis (6/2/2025).

"Karena adanya berbagai kekhawatiran teknis mengenai DeepSeek dari dalam dan luar negeri, kami berencana memblokir akses layanan ini pada komputer yang terhubung ke jaringan eksternal," kata pejabat tersebut dikutip dari Yonhap.

Keputusan ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk membatasi akses ke DeepSeek guna mencegah potensi kebocoran informasi sensitif melalui layanan AI generatif.

Baca Juga: CEO Telegram Bongkar Rahasia DeepSeek: AI China yang Bakal Kalahkan Teknologi Barat!

Sehari sebelumnya, pemerintah telah membatasi akses ke DeepSeek di komputer yang digunakan di Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertahanan.

Seorang pejabat Kementerian Unifikasi mengatakan, kementeriannya juga berencana memblokir akses ke layanan AI, termasuk DeepSeek.

"Kementerian Unifikasi telah melarang input data resmi yang belum dipublikasikan ke semua layanan AI generatif sejak 2023, sesuai permintaan Badan Intelijen Nasional dan Kementerian Dalam Negeri," kata pejabat itu.

Ketika ditanya apakah kementerian akan memblokir akses ke DeepSeek, pejabat tersebut mengatakan, "Kami akan mengambil langkah lanjutan dalam hari ini, termasuk pemblokiran akses," tanpa menyebutkan nama layanan secara langsung.

DeepSeek menarik perhatian luas sejak diluncurkan bulan lalu, menawarkan kinerja tinggi dengan biaya lebih rendah dibandingkan layanan AI lainnya. 

Namun, kekhawatiran terhadap keamanan dan pengelolaan data telah mendorong beberapa negara untuk meninjau dan membatasi penggunaannya.

Peluncuran chatbot kecerdasan buatan (AI) DeepSeek, yang dikembangkan oleh startup teknologi asal China mengguncang pasar saham global.

Bahkan memicu perdebatan mengenai persaingan teknologi AI antara Amerika Serikat dan China.

DeepSeek menduduki peringkat aplikasi gratis nomor satu di Apple App Store, dan bahkan disebut bisa menyaingi ChatGPT.

Beberapa pengamat industri teknologi di AS khawatir DeepSeek mampu menyaingi perusahaan AI di AS dengan biaya jauh lebih rendah, daripada raksasa teknologi AS seperti OpenAI.

Baca Juga: Kata Direktur Ekonomi Digital CELIOS soal Kehadiran Deepseek, Perang AI Tiongkok Vs Amerika Serikat

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Yonhap


TERBARU