Serangan Udara Militer di Sebuah Desa di Myanmar Tewaskan 40 Warga Sipil, 20 Orang Lainnya Terluka
Kompas dunia | 9 Januari 2025, 23:04 WIBNAYPYIDAW, KOMPAS.TV — Serangan udara oleh militer Myanmar di sebuah desa yang dikuasai kelompok etnis minoritas bersenjata menewaskan sekitar 40 orang dan melukai sedikitnya 20 orang.
Peristiwa ini dikonfirmasi oleh sebuah badan amal setempat pada Kamis (9/1/2025).
Selain korban tewas dan luka-luka, ratusan rumah juga terbakar dalam kebakaran yang dipicu oleh pengeboman tersebut.
Serangan itu terjadi pada hari Rabu di desa Kyauk Ni Maw di Pulau Ramree.
Titik ini merupakan wilayah yang dikuasai oleh Tentara Arakan di negara bagian Rakhine barat.
Militer belum mengumumkan adanya serangan di wilayah tersebut.
Situasi di desa tersebut belum dapat dikonfirmasi karena akses internet dan layanan telepon seluler di wilayah tersebut terputus.
Myanmar dilanda kekerasan yang dimulai ketika militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada bulan Februari 2021.
Setelah militer menggunakan kekuatan mematikan untuk menekan demonstrasi damai, banyak penentang pemerintahan militer mengangkat senjata dan sebagian besar wilayah negara tersebut kini terlibat dalam konflik.
Baca Juga: Bos Yakuza Terancam Penjara Seumur Hidup di AS, Mengaku Jual Material Nuklir ke Iran dari Myanmar
Khaing Thukha, juru bicara Tentara Arakan mengatakan, sebuah jet tempur mengebom desa tersebut pada Rabu sore, menewaskan 40 warga sipil dan melukai lebih dari 20 lainnya.
"Semua yang tewas adalah warga sipil. Di antara yang tewas dan terluka adalah wanita dan anak-anak," kata Khaing Thukha seperti dikutip dari The Associated Press.
Khaing Thukha juga mengatakan, kebakaran yang disebabkan oleh serangan udara tersebut menyebar ke seluruh desa dan menghancurkan lebih dari 500 rumah.
Belum diketahui mengapa desa tersebut menjadi sasaran serangan.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Deni-Muliya
Sumber : The Associated Press