> >

PM Trudeau Tepis Ancaman Donald Trump: Kanada Tak Akan Jadi Negara Bagian AS

Kompas dunia | 8 Januari 2025, 17:13 WIB
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat mengumumkan pengunduran dirinya di Rideau Cottage, Ottawa, Kanada, Senin, 6 Januari 2025. (Sumber: Adrian Wyld/The Canadian Press via AP)

OTTAWA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan negaranya tidak akan pernah menjadi negara bagian Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan Trudeau usai Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam akan menggunakan "kekuatan ekonomi" untuk menganeksasi Kanada.

"Tidak ada kesempatan sekecil apa pun bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat," kata Trudeau dikutip The Guardian, Selasa (7/1/2025).

"Pekerja dan masyarakat di masing-masing negara diuntungkan dengan menjadi mitra keamanan dan perdagangan terbesar bagi masing-masing."

Baca Juga: Resmi! PM Kanada Justin Trudeau Umumkan Pengunduran Diri

Donald Trump beberapa kali mengutarakan keinginan menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS ke-51 usai memenangkan Pilpres AS 2024 lalu. Trump mengeklaim AS selama ini "menyubsidi" Kanada dan menghabiskan banyak anggaran untuk pertahanan negara tetangga AS tersebut.

Trump pun mengancam akan menerapkan tarif bagi komoditas dari Kanada saat menjabat sebagai presiden.

"Kita telah menjadi tetangga yang baik, tetapi ini tidak bisa berlangsung selamanya, dan itu kami mengeluarkan uang yang sangat banyak," kata Trump dalam acara di Florida, Selasa (7/1).

Pernyataan Trump mengenai aneksasi Kanada dinilai akan memanaskan tensi politik di negara tetangga AS tersebut. Kanada tengah mengalami krisis politik usai pengumuman mundurnya Trudeau dan skorsing parlemen yang berlangsung hingga Maret mendatang.

Justin Trudeau sendiri menyatakan mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri pada Senin (6/1). Trudeau telah menjabat sebagai perdana menteri Kanada selama hampir 10 tahun.

Anak dari mantan perdana menteri Kanada, Pierre Trudeau itu mengaku akan mundur jika partainya, Partai Liberal Kanada telah meresmikan pemimpin baru.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Guardian


TERBARU