> >

Meksiko Jadi Salah Satu Negara Paling Berbahaya bagi Jurnalis

Kompas dunia | 4 Januari 2025, 05:25 WIB
Seorang tentara memasuki rumah yang dipenuhi lubang akibat tembakan peluru dan bertuliskan inisial Kartel Teluk (CDG) dan Zetas (Z) di Ciudad Victoria, Negara Bagian Tamaulipas, Meksiko, 6 September 2014. (Sumber: AP Photo/Eduardo Verdugo)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meksiko kembali masuk dalam daftar negara-negara paling berbahaya bagi jurnalis di dunia.

Laporan terbaru Reporters Without Borders (RSF) tahun 2024 yang dirilis pada Kamis (2/1/2025) mencatat, negara di Amerika Tengah tersebut menyumbang 30 persen dari kasus hilangnya wartawan secara global selama satu dekade terakhir.

Dalam laporan tahunan itu, RSF menempatkan Meksiko di peringkat ketiga negara paling mematikan untuk jurnalis di luar zona konflik, setelah Palestina dan Pakistan.

Sepanjang 2024, lima jurnalis dilaporkan tewas di Meksiko. Meski angka kekerasan terhadap jurnalis di Meksiko menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya — termasuk pada 2022 ketika 15 jurnalis dibunuh — ancaman kekerasan masih terus mengintai. 

Selain pembunuhan, penghilangan paksa menjadi metode represif yang kerap digunakan oleh kelompok bersenjata untuk membungkam suara wartawan.

Baca Juga: Kantor Media Pemerintah Gaza: Israel Bunuh 201 Jurnalis sejak Oktober 2023

“Lebih dari 100 jurnalis saat ini dilaporkan hilang di seluruh dunia. Lebih dari seperempatnya hilang dalam sepuluh tahun terakhir. Meksiko menempati posisi teratas, menyumbang lebih dari 30 persen dari seluruh kasus jurnalis yang hilang,” tulis RSF dalam laporannya, dikutip dari Anadolu.

Penghilangan paksa menjadi masalah serius di Meksiko. Pemerintah negara itu telah mencatat lebih dari 116.000 kasus penghilangan sejak 1964.

Dalam enam tahun terakhir, rata-rata satu orang dilaporkan hilang setiap jam. Menurut RSF, kelompok bersenjata tak dikenal, menjadi ancaman utama bagi kebebasan pers di Meksiko. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU