Natal di Bethlehem Berlangsung Muram, Umat Kristen Palestina Berdoa agar Genosida Berakhir
Kompas dunia | 25 Desember 2024, 12:48 WIBBETHLEHEM, KOMPAS.TV - Peringatan Natal di Bethlehem, kota yang diyakini menjadi tempat kelahiran Yesus Kristus, kembali berlangsung muram seiring berlanjutnya serangan Israel ke Jalur Gaza yang telah terjadi selama 14 bulan.
Bethlehem terletak di Tepi Barat, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967.
Pemerintah kota Bethlehem kembali enggan membuat perayaan meriah ketika masyarakat Palestina masih menderita karena serangan Israel.
Gereja Kelahiran di Bethlehem yang biasanya tampak meriah dengan pohon Natal dan berbagai pernak-pernik, pada Selasa (24/12/2024), dibiarkan minim dekorasi.
Anak-anak pramuka menggelar pawai dengan menyanyikan lagu-lagu Natal sambil membawa spanduk bernada suram: "Kami ingin hidup, bukan kematian" dan "Hentikan genosida Gaza sekarang!"
Baca Juga: Utusan Vatikan Pimpin Misa di Gaza Jelang Natal: Perang Akan Usai dan Kita Akan Membangun Kembali
Wali Kota Bethlehem Anton Salman menyambut Natal 2024 dengan berdoa agar Tuhan memberi masyarakat Palestina perdamaian dan mengakhiri penderitaan mereka.
"Kami akan berdoa dan meminta Tuhan mengakhiri penderitaan kami, untuk memberi perdamaian yang kami harapkan di belahan dunia ini, perdamaian yang dibawa Yesus ke dunia," kata Salman, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa.
Patriark Latin Yerusalem Pierbattista Pizzaballa menyebut situasi Bethlehem memprihatinkan di tengah perang Israel.
Utusan Vatikan tersebut sedianya akan menghabiskan Natal di Bethlehem usai mengunjungi Gaza pada Senin (23/12).
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Jazeera