Rusia Tuduh Barat Terlibat dalam Pembunuhan Jenderal Igor Kirillov
Kompas dunia | 18 Desember 2024, 10:58 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Rusia menuduh Barat mendukung terorisme setelah pembunuhan Jenderal Igor Kirillov, Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia, dan asistennya, dalam sebuah ledakan di Moskow, Selasa (17/12/2024).
Ledakan tersebut terjadi di depan apartemen di Ryazansky Avenue pada Selasa pagi hari, saat warga beraktivitas seperti biasa.
Bom yang ditanam di sebuah skuter meledak di dekat pintu masuk gedung tempat tinggal Kirillov yang menyebabkan kedua korban tewas di lokasi kejadian.
Komite Investigasi Rusia pun mengklasifikasikan insiden ini sebagai serangan teroris.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuding keterlibatan Barat dalam mendukung aksi terorisme yang dilakukan oleh rezim Kiev.
"Serangan teroris kembali terjadi. Jenderal Igor Kirillov dan ajudannya dibunuh dengan cara yang direncanakan, dibunuh di depan gedung apartemen saat orang-orang sedang berangkat kerja, anak-anak sedang pergi ke sekolah atau taman kanak-kanak," ujar Zakharova melalui akun Telegram resminya dikutip dari TASS.
"Ini merupakan kelanjutan dan perkembangan spiral kerja sama Barat dalam kejahatan perang militan rezim Kiev, yang telah mereka perburuk selama bertahun-tahun."
Kirillov, yang meninggal pada usia 54 tahun, dikenal atas kontribusinya dalam memperkuat keamanan nasional Rusia.
Baca Juga: Kepala Pasukan Pertahanan Nuklir Rusia Tewas akibat Ledakan di Moskow
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, ia berperan penting dalam pengembangan Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi serta pengembangan teknologi militer.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : TASS/BBC