> >

Pertama Kali dalam 15 Tahun Terakhir di Indiana, Pria AS Akan Dihukum Mati

Kompas dunia | 17 Desember 2024, 13:03 WIB
Joseph Corcoran dibawa ke Penjara Kota-Kabupaten pada tanggal 26 Agustus 1999, di Fort Wayne, Indiana, Amerika Serikat, setelah dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan empat orang pada bulan Juli 1997. (Sumber: Matt Sullivan/The Journal-Gazette via AP)

MICHIGAN, KOMPAS.TV — Seorang pria yang berasal dari negara bagian Indiana, Amerika Serikat akan dihukum mati dengan cara menerima suntikan mematikan pada hari Rabu (18/12/2024). Hukuman mati ini merupakan yang pertama di Indiana dalam 15 tahun terakhir. 

Joseph Corcoran, 49, telah dijatuhi hukuman mati di Indiana sejak 1999 lalu. Di tahun yang sama, ia dihukum karena melakukan penembakan terhadap saudara laki-lakinya yang bernama James Corcoran, yang saat itu berusia 30 tahun. Salain itu, dia juga menembak tunangan saudara perempuannya, yaitu Robert Scott Turner yang berusia 32 tahun, dan dua pria lainnya: Timothy G. Bricker, 30, dan Douglas A. Stillwell, 30.

Corcoran dijadwalkan akan dihukum mati sebelum matahari terbit pada hari Rabu di Penjara Negara Bagian Indiana di Michigan City. Musim panas lalu, gubernur mengumumkan dimulainya kembali eksekusi negara bagian setelah jeda selama bertahun-tahun yang ditandai dengan kelangkaan obat suntik mematikan di seluruh negeri.

Baca Juga: Terancam Hukuman Mati Karena Edarkan Narkoba, Anggota DPRD Sumenep Pingsan

Negara bagian tersebut hanya memberikan sedikit informasi tentang proses hukuman mati, termasuk waktu eksekusi yang spesifik. Tidak ada saksi media yang diizinkan menyaksikan hukuman mati, berdasarkan hukum negara bagian. 
Namun demikian, petugas penjara Indiana memberikan foto ruang eksekusi terlebih dahulu, yang memperlihatkan ruangan yang tampak seperti ruang operasi yang kosong dengan brankar, lampu neon yang terang, saluran pembuangan lantai, dan jendela interior ke ruang tontonan yang berdekatan.

Pengacara Corcoran telah memperjuangkan hukuman mati selama bertahun-tahun, dengan alasan bahwa Corcoran sakit mental yang parah, yang memengaruhi kemampuannya untuk memahami dan membuat keputusan. 


Corcoran telah melakukan banding federal pada tahun 2016. Awal bulan ini, pengacaranya meminta Mahkamah Agung Indiana untuk menghentikan eksekusinya, tetapi permintaan tersebut ditolak.

Namun, pengacara mengatakan karena suara para hakim terbagi 3-2, itu menandakan masih ada peluang.


“Mengingat ini adalah kasus yang ketat, kasus ini tidak boleh terburu-buru,” kata pengacara pembela Larry Komp. “Dia sangat sakit mental. Kami pikir dia tidak rasional. Kami tidak pernah memiliki proses yang adil,” tambahnya.

Pengacara mengatakan salah satu tanda penyakit mental Corcoran adalah surat pernyataan tertulis tangan yang ditulis Corcoran kepada para hakim pada bulan ini, yang mengatakan bahwa dia sudah selesai mengajukan kasusnya.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press


TERBARU