Kehilangan Rezim Assad, Pemimpin Iran Khamenei Sebut Suriah Sedang Dijajah: Perlawanan Akan Bangkit
Kompas dunia | 11 Desember 2024, 20:45 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menyebut Suriah kini sedang dijajah sejumlah kekuatan dengan agenda masing-masing. Hal tersebut disampaikan Khamenei menanggapi tumbangnya rezim Bashar Al-Assad setelah berkuasa 24 tahun.
Khamenei menuduh jatuhnya rezim Assad adalah hasil rencana Amerika Serikat (AS) dan Israel. Pemimpin Iran itu juga menuduh negara tetangga Suriah, Turki, juga terlibat.
Baca Juga: Pemimpin Iran Ayatullah Khamenei Klaim Tumbangnya Bashar Al-Assad Direncanakan AS, Israel, dan Turki
"Masing-masing penyerang ini punya agenda masing-masing dan tujuan mereka berbeda. Sebagian mereka hendak merampas lahan di utara Suriah atau di selatan. AS ingin memperkuat posisinya di kawasan," kata Khamenei dikutip Press TV, Rabu (11/12/2024).
"Akan tetapi, waktu akan menunjukkan bahwa, dengan izin Allah, mereka tidak akan mencapai tujuan. Wilayah Suriah yang diduduki akan dibebaskan oleh kaum muda Suriah yang bersemangat. Jangan ragu bahwa ini akan terjadi."
Iran merupakan salah satu kekuatan pendukung utama Assad selama perang saudara Suriah berkecamuk. Rezim Assad disebut bisa bertahan dari gempuran pemberontak karena dukungan Iran dan Rusia.
Sementara itu, AS dan Turki juga terlibat dengan mendukung kelompok pemberontak yang berbeda di Suriah. Sedangkan Israel kerap meluncurkan serangan ke wilayah pemerintah Suriah selama perang saudara.
Ayatullah Ali Khamenei membantah anggapan bahwa jatuhnya rezim Assad akan melemahkan kekuatan Iran. Menurutnya, aliansi yang disebut "poros perlawanan" justru akan semakin berkembang di Timur Tengah.
Poros Perlawanan adalah sebutan untuk faksi-faksi bersenjata yang didukung Iran seperti Hizbullah dan Houthi.
"Ini adalah arti dari perlawanan, inilah front perlawanan. Semakin keras tekanan, mereka semakin kuat; semakin banyak kalian melakukan kejahatan, mereka akan semakin bersemangat," kata Khamenei.
"Semakin keras kalian melawannya, mereka akan semakin luas. Saya sampaikan, dengan kuasa Ilahi, poros perlawanan akan mencakup seluruh kawasan lebih daripada sebelumnya."
Baca Juga: PBB Kritik Langkah Israel Duduki Dataran Tinggi Golan Suriah: Langgar Perjanjian 1974
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV