> >

Wamenlu Anis Matta Serukan Konsensus Politik Nasional di Suriah, Sampaikan Harapan Indonesia

Kompas dunia | 10 Desember 2024, 16:47 WIB
Pasukan pemberontak berselebrasi usai membakar gedung pengadilan militer di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta menyerukan konsensus politik nasional di Suriah usai tumbangnya rezim Bashar Al-Assad. Anis Matta menyebut transisi demokratis di Suriah harus berlangsung dengan damai usai perang saudara 13 tahun.

Politikus Partai Gelora itu menyampaikan, Indonesia terus memantau secara cermat dinamika situasi di Suriah usai jatuhnya pemerintahan Bashar Al-Assad.

“Konsensus politik nasional, transisi demokratis yang damai, serta rekonstruksi atau pemulihan ekonomi dan pembangunan harus jadi prioritas Suriah di tahap selanjutnya,” kata Anis Matta dalam pernyataan tertulis Kemlu RI, Selasa (10/12/2024).

Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan Udara Besar-Besaran di Suriah, Tuai Kritik Keras Negara-Negara Arab

Anis Matta mengaku berharap pergantian kekuasaan di Suriah dapat menjadi momentum rakyat negara itu mewujudkan hidup yang lebih baik. Ia pun menyerukan kepada semua pihak di Suriah agar mengutamakan keamanan dan keselamatan rakyat.

“Indonesia menghormati keutuhan wilayah Suriah dan mengharapkan rakyat Suriah dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik,” kata Anis Matta dikutip Antara.

Kemlu RI pun menyerukan agar proses transisi pemerintahan di Suriah dilangsungkan secara inklusif, demokratis, dan damai. Pemerintah Indonesia menyerukan kepada semua pihak yang berkepentingan untuk menjamin perlindungan warga sipil di Suriah.

Di lain sisi, Kemlu RI melalui KBRI Damaskus telah mengambil setiap langkah yang dibutuhkan untuk menjamin keselamatan WNI di Suriah. Saat ini tercatat terdapat 1.162 WNI yang berada di Suriah.

Rezim Bashar Al-Assad tumbang usai berkuasa di Suriah selama 24 tahun pada Minggu (8/12). Jatuhnya rezim Assad ditandai dengan direbutnya Damaskus oleh kelompok pemberontak Hayat Tahrir Al-Sham (HTS).

Baca Juga: Suriah Menatap Era Baru Pasca-Assad, Pengamat Sebut Indonesia Bisa Jadi Teladan Berdemokrasi

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU